Rupiah lemah, defisit anggaran tak akan melebar
A
A
A
Sindonews.com - Ekonom melihat apabila sampai akhir tahun ini nilai tukar rupiah di kisaran Rp10.000 per dolar, maka secara rata-rata per tahun nilai tukar rupiah akan mencapai Rp9.800 per dolar.
Menurut Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, angka tersebut melampaui nilai tukar yang telah disepakati dalam APBNP 2013 sebesar Rp9.600 per dolar. Namun, hal ini tidak akan membuat nilai tukar harga komoditas seperti migas ikut naik menyebabkan defisit.
"Itu kalau setahun, ini kan baru. Kalau sampai akhir tahun begini terus, ya rata-rata akan mencapai Rp9.800 per dolar. Asumsi akan meleset, tapi nggak signifikan sampai mengganggu budget pemerintah," ujar Purba di kediaman Chairul Tanjung (CT), Jakarta, Jumat (19/7/2013) malam.
Purbaya juga menyebut dalam waktu dua bulan ke depan rupiah akan mengalami peluang menguat secara fundamental.
"Dua bulan ke depan ada peluang rupiah juga menguat secara fundamental. Sekarang fundamental rupiah di angka Rp9.300-an per dolar. Tapi, karena sentimen negatif jadi melemah ke atas Rp10 ribu per dolar," tandas Purbaya.
Menurut Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, angka tersebut melampaui nilai tukar yang telah disepakati dalam APBNP 2013 sebesar Rp9.600 per dolar. Namun, hal ini tidak akan membuat nilai tukar harga komoditas seperti migas ikut naik menyebabkan defisit.
"Itu kalau setahun, ini kan baru. Kalau sampai akhir tahun begini terus, ya rata-rata akan mencapai Rp9.800 per dolar. Asumsi akan meleset, tapi nggak signifikan sampai mengganggu budget pemerintah," ujar Purba di kediaman Chairul Tanjung (CT), Jakarta, Jumat (19/7/2013) malam.
Purbaya juga menyebut dalam waktu dua bulan ke depan rupiah akan mengalami peluang menguat secara fundamental.
"Dua bulan ke depan ada peluang rupiah juga menguat secara fundamental. Sekarang fundamental rupiah di angka Rp9.300-an per dolar. Tapi, karena sentimen negatif jadi melemah ke atas Rp10 ribu per dolar," tandas Purbaya.
(dmd)