G20 fokus bicarakan pertumbuhan ekonomi negara
A
A
A
Sindonews.com - Kepala keuangan negara-negara G20 hari ini berusaha mempersempit perbedaan tentang cara menjaga defisit anggaran, tanpa merugikan pertumbuhan. Ini karena perekonomian dunia muncul di tengah perlambatan.
Para menteri keuangan serta kepala bank sentral dari 20 negara maju dan berkembang, akan mencari kesepakatan dalam komunike akhir untuk menunjukkan persatuan pada isu yang memecah belah, bagaimana mempromosikan pertumbuhan tanpa merugikan situasi fiskal.
Pertemuan di pusat pameran, tembok Kremlin, Moskow itu bertujuan mengatur kebijakan kepala negara pada pertemuan final KTT G20 di Saint Petersburg, September mendatang.
Menteri Keuangan Perancis, Pierre Moscovici mengatakan, perundingan diperlukan untuk menemukan suara yang sama tentang bagaimana merangsang pertumbuhan dengan mengurangi defisit.
Dia mengatakan bahwa komunike akhir tidak akan berisi target khusus untuk mengurangi utang publik dan defisit, seperti yang terjadi pada KTT di Toronto pada 2010.
"Pengurangan defisit merupakan tujuan jangka menengah. Tapi, pada saat yang sama prioritas jangka pendek adalah pertumbuhan, pertumbuhan, dan pertumbuhan," tegas Moscovici, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (20/7/2013).
Sementara Amerika Serikat menegaskan, menjelang pertemuan perang melawan pengangguran harus menjadi pusat agenda. Di mana Menteri Keuangan AS Jacob Lew menyerukan negara-negara di Uni Eropa agar berbuat lebih banyak dalam meningkatkan permintaan dan pertumbuhan.
Namun beberapa negara, khususnya Jerman, telah berulang kali berdebat pentingnya kehati-hatian fiskal dan tidak merugikan anggaran demi stimulus.
Pertemuan itu, terjadi di tengah tuntutan kejelasan, setelah Federal Reserve AS mengatakan pihaknya bisa mulai memotong program pelonggaran kuantitatif, yang menyuntikkan sekitar USD85 miliar per bulan ke dalam ekonomi melalui pembelian obligasi pada akhir tahun ini, serta mengakhiri program pada pertengahan 2014.
Para menteri keuangan serta kepala bank sentral dari 20 negara maju dan berkembang, akan mencari kesepakatan dalam komunike akhir untuk menunjukkan persatuan pada isu yang memecah belah, bagaimana mempromosikan pertumbuhan tanpa merugikan situasi fiskal.
Pertemuan di pusat pameran, tembok Kremlin, Moskow itu bertujuan mengatur kebijakan kepala negara pada pertemuan final KTT G20 di Saint Petersburg, September mendatang.
Menteri Keuangan Perancis, Pierre Moscovici mengatakan, perundingan diperlukan untuk menemukan suara yang sama tentang bagaimana merangsang pertumbuhan dengan mengurangi defisit.
Dia mengatakan bahwa komunike akhir tidak akan berisi target khusus untuk mengurangi utang publik dan defisit, seperti yang terjadi pada KTT di Toronto pada 2010.
"Pengurangan defisit merupakan tujuan jangka menengah. Tapi, pada saat yang sama prioritas jangka pendek adalah pertumbuhan, pertumbuhan, dan pertumbuhan," tegas Moscovici, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (20/7/2013).
Sementara Amerika Serikat menegaskan, menjelang pertemuan perang melawan pengangguran harus menjadi pusat agenda. Di mana Menteri Keuangan AS Jacob Lew menyerukan negara-negara di Uni Eropa agar berbuat lebih banyak dalam meningkatkan permintaan dan pertumbuhan.
Namun beberapa negara, khususnya Jerman, telah berulang kali berdebat pentingnya kehati-hatian fiskal dan tidak merugikan anggaran demi stimulus.
Pertemuan itu, terjadi di tengah tuntutan kejelasan, setelah Federal Reserve AS mengatakan pihaknya bisa mulai memotong program pelonggaran kuantitatif, yang menyuntikkan sekitar USD85 miliar per bulan ke dalam ekonomi melalui pembelian obligasi pada akhir tahun ini, serta mengakhiri program pada pertengahan 2014.
(dmd)