Jika mahal, tarif monorel di Jabar akan disubsidi
Minggu, 21 Juli 2013 - 15:54 WIB

Jika mahal, tarif monorel di Jabar akan disubsidi
A
A
A
Sindonews.com - Pemprov Jawa Barat siap menggelontorkan subsidi untuk tarif monorel nanti jika sudah mulai beroperasi. Hal itu merupakan bentuk support Pemprov terhadap adanya alat transportasi massal.
"Ketika nanti tarifnya tinggi, tentu pemerintah akan memberi subsidi," ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat.
Tapi belum diketahui berapa subsidi yang akan dikucurkan pemprov untuk tarif monorel nanti. Yang pasti, monorel itu bertujuan untuk mengurai kemacetan dan memudahkan masyarakat menggunakan alat transportasi. Aher yakin monorel akan benar-benar terwujud. Sebab monorel itu akan dibangun pihak swasta. Sedangkan pemerintah tidak mengeluarkan anggaran untuk pembangunannya.
"Sumber dana untuk pembangunan monorel ditanggung pihak swasta. Pemprov tidak mengeluarkan uang, nol rupiah," jelasnya.
Peran pemprov dalam pembangunan monorel hanya sekedar fasilitator dan memberi kemudahan bagi investor untuk membangun monorel.
Dirut Panghegar Grup, Cecep Rukmana, menyatakan pihaknya sebagai pengelola pembangunan monorel. Usai penandatanganan MoU, pihaknya akan langsung bergerak melakukan penyusunan masterplan dan feasiility study (FS).
"Kita akan menggandeng Bappeda Jawa Barat dan akademisi dalam penyusunan masterplan dan FS," jelas Cecep.
Sementara total dana yang diperlukan untuk pembangunan monorel itu diperkirakan sekira Rp10 triliun. Dana itu akan berasal dari China National Machinery Import & Eksport Corporation (CMC) dan pihak swasta lainnya.
Pada 2014 pemasangan tiang pancang diharapkan sudah bisa dilakukan. Sehingga pembangunan monorel akan selesai dan bisa digunakan masyarakat secepatnya.
"Ketika nanti tarifnya tinggi, tentu pemerintah akan memberi subsidi," ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat.
Tapi belum diketahui berapa subsidi yang akan dikucurkan pemprov untuk tarif monorel nanti. Yang pasti, monorel itu bertujuan untuk mengurai kemacetan dan memudahkan masyarakat menggunakan alat transportasi. Aher yakin monorel akan benar-benar terwujud. Sebab monorel itu akan dibangun pihak swasta. Sedangkan pemerintah tidak mengeluarkan anggaran untuk pembangunannya.
"Sumber dana untuk pembangunan monorel ditanggung pihak swasta. Pemprov tidak mengeluarkan uang, nol rupiah," jelasnya.
Peran pemprov dalam pembangunan monorel hanya sekedar fasilitator dan memberi kemudahan bagi investor untuk membangun monorel.
Dirut Panghegar Grup, Cecep Rukmana, menyatakan pihaknya sebagai pengelola pembangunan monorel. Usai penandatanganan MoU, pihaknya akan langsung bergerak melakukan penyusunan masterplan dan feasiility study (FS).
"Kita akan menggandeng Bappeda Jawa Barat dan akademisi dalam penyusunan masterplan dan FS," jelas Cecep.
Sementara total dana yang diperlukan untuk pembangunan monorel itu diperkirakan sekira Rp10 triliun. Dana itu akan berasal dari China National Machinery Import & Eksport Corporation (CMC) dan pihak swasta lainnya.
Pada 2014 pemasangan tiang pancang diharapkan sudah bisa dilakukan. Sehingga pembangunan monorel akan selesai dan bisa digunakan masyarakat secepatnya.
(gpr)