BKDI siap ambil peran strategis jelang AEC 2015
A
A
A
Sindonews.com - Rencana integrasi kawasan ASEAN menjadi satu komunitas ekonomi tunggal atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015 sudah berada di depan mata.
Dari sisi ekonomi, sebagai penghasil komoditas terbesar di kawasan, industri berjangka di Indonesia memiliki peran sentral tetapi belum digarap secara maksimal.
Karena itu, Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) siap mengambil peran strategis dalam menyongsong AEC 2015. "BKDI akan memanfaatkan momentum komunitas ASEAN dengan menjadikan BKDI sebagai pasar komoditas primer Indonesia yang efisien dan transparan," ujar Dirut BKDI, Megain Widjaja di hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (24/7/2013).
Menurutnya, saat ini pelaku pasar ASEAN masih sangat bergantung pada bursa berjangka Eropa dan Amerika dalam penentuan harga komoditasnya sendiri.
"Akibatnya tidak ada transparansi dalam penentuan harga komoditas yang adil dan cenderung merugikan," kata dia.
Megain menyarankan agar ke depannya industri berjangka memiliki peran dan fungsi perdagangan berjangka komoditi sebagai sarana pengelolaan risiko agar Indonesia dapat berdaulat atas harga komoditasnya sendiri.
"Kami juga berharap pemerintah proaktif pada kebijakan yang dapat mendorong industri berjangka agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh melebih ekspektasi," pungkasnya.
Dari sisi ekonomi, sebagai penghasil komoditas terbesar di kawasan, industri berjangka di Indonesia memiliki peran sentral tetapi belum digarap secara maksimal.
Karena itu, Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) siap mengambil peran strategis dalam menyongsong AEC 2015. "BKDI akan memanfaatkan momentum komunitas ASEAN dengan menjadikan BKDI sebagai pasar komoditas primer Indonesia yang efisien dan transparan," ujar Dirut BKDI, Megain Widjaja di hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (24/7/2013).
Menurutnya, saat ini pelaku pasar ASEAN masih sangat bergantung pada bursa berjangka Eropa dan Amerika dalam penentuan harga komoditasnya sendiri.
"Akibatnya tidak ada transparansi dalam penentuan harga komoditas yang adil dan cenderung merugikan," kata dia.
Megain menyarankan agar ke depannya industri berjangka memiliki peran dan fungsi perdagangan berjangka komoditi sebagai sarana pengelolaan risiko agar Indonesia dapat berdaulat atas harga komoditasnya sendiri.
"Kami juga berharap pemerintah proaktif pada kebijakan yang dapat mendorong industri berjangka agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh melebih ekspektasi," pungkasnya.
(izz)