Bank BJB targetkan laba Rp1,6 T

Minggu, 28 Juli 2013 - 17:12 WIB
Bank BJB targetkan laba Rp1,6 T
Bank BJB targetkan laba Rp1,6 T
A A A
Sindonews.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Tbk (BJBR) menargetkan laba tahun ini akan mencapai Rp1,6 triliun. Jumlah tersebut naik 33,3 persen dibandingkan perolehan diperiode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,2 triliun.

Direktur Kepatuhan dan Manejemen Risiko BJBR, Zainal Arifin mengatakan, saat ini rasio kecukupan modal (CAR) perseroan mencapai 16 persen dan ini di level sangat sehat. Perseroan akan meminta pemegang saham untuk memperkuat permodalan BJB guna mendukung ekspansi dan pertumbuhan bisnis ke depan.

"Berbagai pilihan yang akan dilakukan untuk penguatan modal yakni penerbitan saham baru dan menyisihkan laba perseroan (laba ditahan)," ujar Zainal saat jumpa pers di Jakarta akhir pekan lalu.

Pihaknya akan terus mengurangi rasio kredit bermasalah (NPL), di mana saat ini NPL net mencapai 2,3 persen. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan pencapaian sebelumnya yang sempat mencapai sekitar 3 persen.

"Target NPL kami pada tahun ini akan mencapai 1,9-2,1 persen demi mendorong BJB semakin sehat dalam keuangannya," ujar dia.

Perseroan ingin mewujudkan cita-cita sebagai BPD regional champion atau menjadi BPD yang mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Strategi yang dilakukan yakni dengan memperkuat kredit sektor produktif terutama pembiayaan mikro dan komersial.

Saat ini, porsi kredit produktif mencapai 30 persen dan kredit konsumtif mencapai 70 persen dan angka ini jauh lebih baik dibandingkan sebelum go publik di mana 90 persen kredit konsumtif dan 10 persen kredit produktif.

Sementara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen kuat untuk memperkuat permodalan BJB. Penguatan modal bisa dilakukan melalui berbagai cara.

Misalnya, kata dia, penerbitan saham baru (right issue), penerbitan surat utang (obligasi), penyisihan laba (laba ditahan) atau membeli saham yang beredar di publik. BJB sendiri merupakan BPD pertama yang menjadi perusahaan publik. Sehingga penguatan modal dilakukan dengan cara aturan perusahaan yang berlaku di pasar modal.

"Pada 2010 Pemprov Jabar telah menyuntik modal sebesar Rp206 miliar guna mendorong ekspansi perseroan," ujar Ahmad dalam kesempatan yang sama.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5053 seconds (0.1#10.140)