Jabar dorong Bank BJB tingkatkan kualitas IT dan SDM

Minggu, 28 Juli 2013 - 17:25 WIB
Jabar dorong Bank BJB tingkatkan kualitas IT dan SDM
Jabar dorong Bank BJB tingkatkan kualitas IT dan SDM
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan mendorong PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Tbk (BJBR) untuk meningkatkan kualitas IT dan SDM agar semakin mampu bersaing dengan bank-bank lain.

BJB menambah 2.000 orang tahun ini guna memperkuat SDM dan mempercepat pertumbuhan bisnis perusahaan. Sementara, dari sisi IT infrastruktur akan ditingkatkan berupa penyediaan mesin ATM dan memperlancar jaringan perbankan.

Pemda mengharapkan perseroan bisa meningkatkan kinerja perseroan tahun ini. Perolehan laba perseroan setiap tahun selalu naik, dari hanya ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Hal ini juga diikuti dengan kinerja sahamnya di pasar modal.

"Sejak pertama kali melantai di pasar modal saham Bank BJB terus melonjak dari pertama kali dicatatkan Rp600, saat ini sudah mencapai sekitar Rp1.100-Rp1.200," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, akhir pekan lalu.

Sementara, Bank Indonesia mengatakan akan mendorong bank-bank pembangunan daerah (BPD) memperkuat permodalan guna memperkuat daya saing. Saat ini kompetisi antar bank sudah semakin ketat apa lagi Indonesia siap menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN 2015.

Permodalan yang kuat diperlukan karena persaingan ke depan tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga tingkat regional. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Halim Alamsyah mengatakan, saat ini ada tiga bank BPD yang memiliki permodalan yang cukup kuat yakni Bank Jabar Banten (BJB), Bank Jatim dan Bank DKI.

Menurutnya, ketiga bank tersebut memiliki permodalan senilai menimum Rp2 triliun sementara BPD-BPD yang lain memiliki permodalan Rp1 triliun ada tiga bank dan sisanya permodalan masih di bawah Rp1 triliun. "Bank-bank pembangunan daerah bisa leluasa tumbuh dan aktif menyalurkan kredit jika permodalan mencapai Rp5 triliun," ujar Halim.

Dia menyebutkan, BPD memang memiliki peran strategis karena didirikan dengan tujuan menyediakan pembiayaan bagi usaha-usaha pelaksanaan pembangunan daerah dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Fungsi utama BPD adalah agen pembangunan di daerah. Karena BPD melakukan penyaluran pembiayaan ke sektor riil yang produktif guna menggerakkan perekonomian daerah.

Sampai Mei 2013, total aset perbankan nasional mencapai Rp4.418,7 triliun. Sementara total aset kelompok BPD mencapai Rp405,3 triliun atau memiliki porsi sebesar 9,2 persen dari total aset perbankan nasional. Porsi kelompok BPD tersebut mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir walaupun relatif lambat.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7411 seconds (0.1#10.140)