IHSG diproyeksi masih bearish

Senin, 29 Juli 2013 - 08:26 WIB
IHSG diproyeksi masih...
IHSG diproyeksi masih bearish
A A A
Sindonews.com - Sejumlah data ekonomi akan mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara teknikal, indeks diperkirakan melanjutkan pelemahannya.

"IHSG akan bergerak di kisaran 4.615-4.690. Pola three black crows terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation di hari Senin," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Senin (29/7/2013).

Minggu ini Wall Street akan cukup sibuk, dimana empat momen besar yang perlu diperhatikan yakni, Fed, GDP, jobs dan earnings emiten.

Adapun emiten yang akan merilis laporan keuangan, seperti Senin ada Hertz, Hartford Financial, Herbalife; Selasa ada Barclays, BP, Chrysler/Fiat, Deutsche Bank, Merck, Pfizer, UBS, Aetna, NYSE Euronext.

Kemudian Rabu, ada data dari Comcast, Honda, MasterCard, Allstate, CBS, Marriott, MetLife, Dreamworks Animation; Kamis ada AstraZeneca, ConocoPhillips, ExxonMobil, P&G, Royal Dutch Shell, Cigna, Time Warner Cable, AIG, Kraft Foods, LinkedIn. Dan Jumat ada data dari Dhevron, Toyota, Viacom.

Sedangkan data ekonomi yang akan dirilis, seperti pada Senin ada data pending home sales, Dallas Fed mfg survey; Selasa ada data S&P Case-Shiller home price index, consumer confidence, FOMC mtg begins.

Rabu ada ADP employment report, GDP, employment cost index, Chicago PMI, FOMC mtg announcement; Kamis ada Challenger job-cut report, jobless claims, PMI manufacturing index, ISM mfg index, construction spending dan Jumat ada data nonfarm payrolls, personal income dan outlays, factory orders.

Adapun, data ekonomi negara besar lain yang perlu diperhatikan, seperti Euro Spain kuartal II GDP, EU inflation data, ECB decision. Dari Jepang akan ada data June retail sales, June household spending, jobs, industrial output. Dan China ada data July official PMI, HSBC final PMI.

Dari dalam negeri, setelah pekan lalu IHSG turun 1,38 persen diiringi net sell asing pekan ke-30 sebesar Rp5,13 triliun, maka pekan ini ada empat faktor penting yang patut diperhatikan.

Empat faktor tersebut yakni, inflasi Juli yang diperkirakan berkisar 2,6-3 persen, dimana jika inflasi Juli lebih dari 3 persen, maka akan terjadi sell.

Data lainnya adalah Exim Juni, kelanjutan pergerakan USD/IDR setelah pekan lalu sempat tembus Rp 10.305, kinerja LK kuartal II/2013 yang ternyata tidak mampu memberikan confidence kepada pelaku pasar dan antisipasi libur panjang Idul Fitri.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6277 seconds (0.1#10.140)