Enam ruas tol layang akan dibangun semester II/2014
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Direktur PT Jakarta Toll Road Development (TJD), Frans Sunito mengatakan, pembangunan enam ruas jalan tol layang di Jakarta direncanakan akan dibangun setelah proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan monorel berjalan.
"Pak Gubernur (Joko Widodo) sudah bilang MRT dan Monorel jalan dulu. Terus setelah jalan, baru kami jalan. Saya tidak berani bicara lebih dari itu," kata Frans saat ditemui wartawan di Balai Kota, Senin (29/7/2013).
Dia mengutarakan, enam ruas tol layang yang akan dibangun itu akan dimulai dengan dua ruas jalan lebih dahulu, yakni dari jalur Timur-Barat. Bila dua ruas itu telah dirampungkan, pembangunan baru akan dilanjutkan di empat ruas lainnya. "Bertahap, tahapannya kan memang Timur-Barat dulu," ujarnya.
Pembangunan enam ruas tol layang itu, kata Frans, rencananya akan mulai dibangun pada pertengahan 2014 sambil menunggu pembangunan MRT dan Monorel berjalan. Mengingat, pembangunan fisik MRT dan Monorel mulai berjalan pada Oktober 2013.
"Enam ruas tol layang yang akan dibangun ini akan terpadu dengan angkutan massal. Nantinya ruas tol tersebut akan melintas Bus Rapid Transit (BRT) dan shelter buswaynya," terang dia.
Pihaknya berharap, pada pertengahan 2013, tepatnya awal semester II/2014, pengerjaan fisik ruas tol layang ini bisa dimulai. Pasalnya, pembangunan enam ruas tol layang tersebut akan terpadu dengan angkutan massal yang diberi prioritas. "Jadi, Timur-Barat itu tahap pertama," ucapnya.
Menurutnya, sejauh ini kontraktor yang akan membangun proyek ini belum ditentukan. Sebab Detail Engginering Desain (DED) pembangunan enam ruas tol tersebut belum dikeluarkan. Apabila DED itu telah selesai dibuat, baru akan dibuatkan dokumen tendernya.
"Terpenting itu jalan yang diminta Pak Gubernur dulu, yaitu MRT sama Monorel," tuturnya.
Perlu diketahui, investasi pembangunan enam ruas tol layang ini senilai Rp42 triliun dengan total panjang 69,7 kilometer. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dengan nilai investasi Rp9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer senilai Rp7,37 triliun.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dengan nilai investasi Rp5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer senilai Rp6,95 triliun.
Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer dan nilai investasi Rp4,25 triliun. Keempat, pembangunan ruas jalan tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer dengan investasi Rp5,71 triliun.
"Pak Gubernur (Joko Widodo) sudah bilang MRT dan Monorel jalan dulu. Terus setelah jalan, baru kami jalan. Saya tidak berani bicara lebih dari itu," kata Frans saat ditemui wartawan di Balai Kota, Senin (29/7/2013).
Dia mengutarakan, enam ruas tol layang yang akan dibangun itu akan dimulai dengan dua ruas jalan lebih dahulu, yakni dari jalur Timur-Barat. Bila dua ruas itu telah dirampungkan, pembangunan baru akan dilanjutkan di empat ruas lainnya. "Bertahap, tahapannya kan memang Timur-Barat dulu," ujarnya.
Pembangunan enam ruas tol layang itu, kata Frans, rencananya akan mulai dibangun pada pertengahan 2014 sambil menunggu pembangunan MRT dan Monorel berjalan. Mengingat, pembangunan fisik MRT dan Monorel mulai berjalan pada Oktober 2013.
"Enam ruas tol layang yang akan dibangun ini akan terpadu dengan angkutan massal. Nantinya ruas tol tersebut akan melintas Bus Rapid Transit (BRT) dan shelter buswaynya," terang dia.
Pihaknya berharap, pada pertengahan 2013, tepatnya awal semester II/2014, pengerjaan fisik ruas tol layang ini bisa dimulai. Pasalnya, pembangunan enam ruas tol layang tersebut akan terpadu dengan angkutan massal yang diberi prioritas. "Jadi, Timur-Barat itu tahap pertama," ucapnya.
Menurutnya, sejauh ini kontraktor yang akan membangun proyek ini belum ditentukan. Sebab Detail Engginering Desain (DED) pembangunan enam ruas tol tersebut belum dikeluarkan. Apabila DED itu telah selesai dibuat, baru akan dibuatkan dokumen tendernya.
"Terpenting itu jalan yang diminta Pak Gubernur dulu, yaitu MRT sama Monorel," tuturnya.
Perlu diketahui, investasi pembangunan enam ruas tol layang ini senilai Rp42 triliun dengan total panjang 69,7 kilometer. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dengan nilai investasi Rp9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer senilai Rp7,37 triliun.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dengan nilai investasi Rp5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer senilai Rp6,95 triliun.
Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer dan nilai investasi Rp4,25 triliun. Keempat, pembangunan ruas jalan tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer dengan investasi Rp5,71 triliun.
(izz)