Output industri Korsel Juni 2013 rebound
A
A
A
Sindonews.com - Output industri Korea Selatan (Korsel) pada Juni 2013 rebound berkat peningkatan aktivitas manufaktur.
Dilansir dari AFP, Selasa (30/7/2013), Badan Statistik Korsel mencatat produksi dalam industri pertambangan, manufaktur, listrik dan gas naik 0,4 persen disesuaikan musiman dari Mei ketika jatuh 0,1 persen.
Peningkatan pengiriman kilang minyak dan produk mesin membantu mengimbangi dampak penyusutan penjualan memori chip dan perangkat mobile.
Sementara output on-year pada Juni turun 2,6 persen terutama disebabkan melemahnya pengiriman mobil dan perangkat mobile.
Data tersebut muncul di tengah tanda-tanda pemulihan ekonomi terbesar keempat di Asia itu tumbuh di laju tercepat dalam dua tahun pada periode April-Juni.
Sebelumya, bank sentral Korsel melaporkan produk domestik bruto (PDB) diperluas 2,3 persen pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, percepatan dari kenaikan kuartal pertama 1,5 persen.
Pertumbuhan terbaru merupakan kecepatan paling kuat sejak kuartal pertama 2011. Kementerian keuangan Korsel pada Juni merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen pada tahun ini, mengutip dampak dari kebijakan stimulus.
Diketahui, ekspor Korea Selatan terkena penyusutan permintaan global paling parah, dengan hanya tumbuh 2,0 persen pada 2012 - pertumbuhan paling lambat dalam tiga tahun - setelah berkembang 3,6 persen pada 2011.
Dilansir dari AFP, Selasa (30/7/2013), Badan Statistik Korsel mencatat produksi dalam industri pertambangan, manufaktur, listrik dan gas naik 0,4 persen disesuaikan musiman dari Mei ketika jatuh 0,1 persen.
Peningkatan pengiriman kilang minyak dan produk mesin membantu mengimbangi dampak penyusutan penjualan memori chip dan perangkat mobile.
Sementara output on-year pada Juni turun 2,6 persen terutama disebabkan melemahnya pengiriman mobil dan perangkat mobile.
Data tersebut muncul di tengah tanda-tanda pemulihan ekonomi terbesar keempat di Asia itu tumbuh di laju tercepat dalam dua tahun pada periode April-Juni.
Sebelumya, bank sentral Korsel melaporkan produk domestik bruto (PDB) diperluas 2,3 persen pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, percepatan dari kenaikan kuartal pertama 1,5 persen.
Pertumbuhan terbaru merupakan kecepatan paling kuat sejak kuartal pertama 2011. Kementerian keuangan Korsel pada Juni merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen pada tahun ini, mengutip dampak dari kebijakan stimulus.
Diketahui, ekspor Korea Selatan terkena penyusutan permintaan global paling parah, dengan hanya tumbuh 2,0 persen pada 2012 - pertumbuhan paling lambat dalam tiga tahun - setelah berkembang 3,6 persen pada 2011.
(dmd)