Resesi Korsel Justru Untungkan Indonesia, Kok Bisa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menyusul Singapura, perekonomian Korea Selatan yang bergantung pada ekspor juga memasuki resesi akibat kinerja ekspornya tahun ini menurun drastis, bahkan berada pada level terburuk sejak 1963. Resesi ini lantas dikhawatirkan bakal menular ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Namun, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani justru menilai Indonesia akan diuntungkan dengan resesi yang dialami Korea Selatan pada kuartal kedua ini.
“Kita bisa diuntungkan dengan dia resesi karena banyak nanti investasi Korea Selatan yang masuk ke Indonesia,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
(Baca Juga: Mendag Optimis Resesi Singapura Tak Berdampak Signifikan pada Perdagangan)
Dia menyebutkan, Korea Selatan yang ekonominya mengalami kontraksi 2,9% secara tahunan dan 3,3% secara kuartalan pada kuartal II ini bisa saja mendorong investasi dari Negeri Ginseng itu untuk masuk ke Indonesia.
Di bagian lain, Aviliani juga meyakini resesi yang terjadi di Korea Selatan tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
"Menurut saya impact langsungnya tidak, tetapi mungkin malah kita mendapatkan keuntungan. Investasi yang berada di negara-negara resesi ini bisa masuk ke kita," katanya.
Sebagai informasi, ekonomi Korea Selatan mengalami resesi pada kuartal II/2020 karena pandemi corona melumpuhkan aktivitas industri di negara tersebut. Realisasi pertumbuhan ini tercatat menjadi yang terburuk selama lebih dari dua dekade di Korea Selatan.
Ekonomi terbesar keempat Asia tersebut menyusut 3,3% pada kuartal ke dua tahun ini. Bank of Korea mengungkapkan kontraksi ini paling tajam sejak kuartal I/1998.
Namun, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani justru menilai Indonesia akan diuntungkan dengan resesi yang dialami Korea Selatan pada kuartal kedua ini.
“Kita bisa diuntungkan dengan dia resesi karena banyak nanti investasi Korea Selatan yang masuk ke Indonesia,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
(Baca Juga: Mendag Optimis Resesi Singapura Tak Berdampak Signifikan pada Perdagangan)
Dia menyebutkan, Korea Selatan yang ekonominya mengalami kontraksi 2,9% secara tahunan dan 3,3% secara kuartalan pada kuartal II ini bisa saja mendorong investasi dari Negeri Ginseng itu untuk masuk ke Indonesia.
Di bagian lain, Aviliani juga meyakini resesi yang terjadi di Korea Selatan tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
"Menurut saya impact langsungnya tidak, tetapi mungkin malah kita mendapatkan keuntungan. Investasi yang berada di negara-negara resesi ini bisa masuk ke kita," katanya.
Sebagai informasi, ekonomi Korea Selatan mengalami resesi pada kuartal II/2020 karena pandemi corona melumpuhkan aktivitas industri di negara tersebut. Realisasi pertumbuhan ini tercatat menjadi yang terburuk selama lebih dari dua dekade di Korea Selatan.
Ekonomi terbesar keempat Asia tersebut menyusut 3,3% pada kuartal ke dua tahun ini. Bank of Korea mengungkapkan kontraksi ini paling tajam sejak kuartal I/1998.
(fai)