Dipicu Lonjakan Ekspor, Korsel Pulih dari Resesi Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perekonomian Korea Selatan (Korsel) pulih dari resesi setelah pada kuartal lalu terkontraksi 3,3%. Pemulihan ini disebabkan oleh angka ekspornya mengalami peningkatan hingga membantu pertumbuhan ekonomi di sana.
Dilansir dari Straitstimes, Selasa (27/10/2020), Bank Korea mencatat terjadi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,9% dalam tiga bulan terakhir. Di mana beberapa ekonom meramalkan pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 1,3%.
Ekspor melonjak 15,6% di kuartal III, membalikkan kontraksi 16,1% di kuartal II. Namun, sektor konstruksi Negeri Ginseng belum pulih secepat ekspor, meskipun ada beberapa tanda bahwa produksi pabrik membaik dengan output sektor manufaktur naik 7,6% dari kuartal II.
( )
Perekonomian Korea Selatan pulih dari resesi yang dipicu pandemi Covid-19. Namun, pemulihan tersebut rentan terhadap gangguan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Ini menunjukkan ketahanan dari pembangkit tenaga listrik manufaktur. Manufaktur Korea Selatan tetap tidak terluka dari pandemi, dan sekarang negara maju itu sendiri memulai kembali produksi, Korea Selatan mendapatkan dorongan," kata Ekonom dari KB Securities Oh Jae-young, Selasa (27/10/2020).
( )
Sementara itu, belanja konsumen juga cenderung meningkat setelah tergelincir pada kuartal terakhir. Namun, kemunculan kembali virus pada akhir musim panas di Korea Selatan yang menyebabkan munculnya kembali pengetatan pembatasan jarak sosial mengakibatkan berkurangnya aktivitas masyarakat. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan negara itu harus memanfaatkan kesempatan untuk memulai kembali pemulihannya.
Dilansir dari Straitstimes, Selasa (27/10/2020), Bank Korea mencatat terjadi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,9% dalam tiga bulan terakhir. Di mana beberapa ekonom meramalkan pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 1,3%.
Ekspor melonjak 15,6% di kuartal III, membalikkan kontraksi 16,1% di kuartal II. Namun, sektor konstruksi Negeri Ginseng belum pulih secepat ekspor, meskipun ada beberapa tanda bahwa produksi pabrik membaik dengan output sektor manufaktur naik 7,6% dari kuartal II.
( )
Perekonomian Korea Selatan pulih dari resesi yang dipicu pandemi Covid-19. Namun, pemulihan tersebut rentan terhadap gangguan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Ini menunjukkan ketahanan dari pembangkit tenaga listrik manufaktur. Manufaktur Korea Selatan tetap tidak terluka dari pandemi, dan sekarang negara maju itu sendiri memulai kembali produksi, Korea Selatan mendapatkan dorongan," kata Ekonom dari KB Securities Oh Jae-young, Selasa (27/10/2020).
( )
Sementara itu, belanja konsumen juga cenderung meningkat setelah tergelincir pada kuartal terakhir. Namun, kemunculan kembali virus pada akhir musim panas di Korea Selatan yang menyebabkan munculnya kembali pengetatan pembatasan jarak sosial mengakibatkan berkurangnya aktivitas masyarakat. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan negara itu harus memanfaatkan kesempatan untuk memulai kembali pemulihannya.
(ind)