Kadin dorong Mahasiswa jadi pengusaha perikanan

Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai, keunggulan Indonesia sebagai negara kepulauan masih belum bisa dimanfaatkan secara strategis oleh berbagai kalangan pelaku usaha, padahal potensi ekonomi sangat besar.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto mengatakan, hal tersebut merupakan pekerjaan rumah pemerintah dan dunia usaha untuk bisa terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas pelaku perikanan. Tujuannya, agar sektor ini bisa berkembang dan menjadi salah satu sektor unggulan nasional.

"Potensi ekonomi dari kelautan ada di depan mata bangsa Indonesia. Sekarang tinggal bagaimana kita memanfaatkan potensi itu?" kata dia dalam rilisnya, Selasa (30/7/2013).

Menurutnya, motivasi untuk memulai usaha harus terus ditumbuhkan, terutama untuk kalangan pelajar, mahasiswa ataupun masyarakat yang memiliki minat berkembang di sektor perikanan.

"Kalau motivasinya sudah bagus, tinggal bagaimana para pelajar atau mahasiswa bisa memulai usahanya dengan cermat. Kalau masalah pengetahuan dan skill terkait perikanan mereka sudah memilikinya. Namun, hal itu tidak cukup jika jiwa bisnisnya belum ada," terang Yugi.

Dia mengatakan, para mahasiswa bisa belajar lebih jauh dengan melakukan magang intensif di industri-industri perikanan atau bahkan dimulai dari tempat-tempat pengolahan ikan. Sehingga bisa lebih memahami kondisi riil bisnisnya seperti apa.

Sementara, terkait kendala pendanaan modal awal, Yugi merekomendasikan agar mahasiswa bisa memulainya dari investasi keluarga hingga pengajuan proposal yang baik kepada Bank.

"Selalu ada jalan jika ada kemauan. Mahasiswa harus jeli melihat peluang pendanaan melalui perbankan atau non bank seperti koperasi. Sekarang sudah mulai banyak bank yang melakukan pembinaan usaha tidak semata untuk CSR," katanya.

Yugi mengatakan, skala usaha dimulai dari yang kecil dan pada gilirannya jika akan berkembang ditangani dengan baik. "Semua butuh proses. Usaha perikanan harus bisa terus tumbuh karena potensinya nyata. Tak harus menjadi pengelola skala besar, semua bisa dimulai dari yang kecil," jelasnya.