Harga kedelai di Malang naik
A
A
A
Sindonews.com - Harga kedelai sepekan terakhir ini naik dari Rp6.500 per kilogram (kg) menjadi Rp7.500 per kg. Meski harga kedelai naik, kebutuhan kedelai relatif stabil dan diprediksi meningkat dua kali di sentra perajin tempe di Malang.
Kebutuhan kedelai di sentra perajin tempe mencapai 15 ton per hari dan dipasok ke 380 perajin di Malang. Namun, untuk menghadapi Lebaran, Primer Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Primkopti) menambah persediaan kedelai hingga 25 ton untuk mengantasipasi lonjakan permintaan tempe selama Lebaran.
Wakil Ketua Primkopti Bangkit Usaha Kota Malang, Chamdani mengatakan, meski harga kedelai naik, permintaan relatif stabil karena para perajin tempe meningkatkan produksinya menjelang Lebaran.
Para perajin, kata dia, menyiasai kenaikan harga kedelai dengan mengurangi ukuran tempe semkain kecil dan tipis. "Kualitas tempe tetap sama," kata Chamdani, Selasa (30/7/2013).
Menurutnya, perajin keripik tempe meningkatkan produksi menjelang Lebaran karena penjualan keripik tempe saat Lebaran naik dua kali lipat yang menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Malang.
Kebutuhan kedelai di sentra perajin tempe mencapai 15 ton per hari dan dipasok ke 380 perajin di Malang. Namun, untuk menghadapi Lebaran, Primer Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia (Primkopti) menambah persediaan kedelai hingga 25 ton untuk mengantasipasi lonjakan permintaan tempe selama Lebaran.
Wakil Ketua Primkopti Bangkit Usaha Kota Malang, Chamdani mengatakan, meski harga kedelai naik, permintaan relatif stabil karena para perajin tempe meningkatkan produksinya menjelang Lebaran.
Para perajin, kata dia, menyiasai kenaikan harga kedelai dengan mengurangi ukuran tempe semkain kecil dan tipis. "Kualitas tempe tetap sama," kata Chamdani, Selasa (30/7/2013).
Menurutnya, perajin keripik tempe meningkatkan produksi menjelang Lebaran karena penjualan keripik tempe saat Lebaran naik dua kali lipat yang menjadi salah satu oleh-oleh khas Kota Malang.
(izz)