Tunggu pengumuman inflasi, aksi beli melambat
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah informasi penting baik dari dalam maupun luar negeri membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus melambatkan langkahnya. Pergerakan IHSG juga diwarnai proyeksi secara teknikal yang menunjukkan mulai melambatnya aksi beli.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.570-4.643. Pola hammer terbentuk atas IHSG mengindikasikan melambatnya aksi beli di hari Kamis," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Kamis (1/8/2013).
Dari luar negeri ada berita mengenai Dow Jones yang ditutup turun sebesar 21,05 poin (0,14 persen) pada level 15.499,54 disertai kenaikan The Vix sebesar 0,45 persen ditutup pada level 13,45 persen menyusul mulai terjadinya profit taking setelah muncul statement The Fed yang tidak memberikan hints mengenai paket stimulus.
Padahal Dow Jones di awal perdagangan sempat menguat sekitar 100 poin didorong faktor kenaikan secara tak terduga US GDP kuartal II/2013 sebesar 1,7 persen, jauh lebih tinggi dari revisi GDP kuartal I/2013 sebesar 1,1 persen, juga jauh lebih tinggi dibandingkan konsensus ekonom sebesar 1 persen.
Selain itu, terjadinya penambahan tenaga kerja sektor swasta bulan Juli sebesar 200 ribu unit pekerjaan (lebih tinggi dibandingkan konsensus ekonom sebanyak 180 ribu unit pekerjaan dan naiknya biaya tenaga kerja kuartal II/2013 sebesar 0,5 persen yang sedikit lebih tinggi dibandingkan konsensus ekonom sebesar 0,4 persen.
Dari dalam negeri juga tak kalah seru, selain fokus utama pelaku pasar Kamis ini adalah mengenai inflasi Juli yang diperkirakan mencapai 2,87 persen sehingga inflasi year on year mencapai 8,18 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (Januari s/d Juli) diperkirakan mencapai 6,22 persen.
Pelaku pasar juga sedang mencermati berapa besar sesungguhnya defisit transaksi berjalan Indonesia karena hingga kuartal II/2013, diperkirakan defisit transaksi berjalan akan mencapai USD8 miliar (setara 3,5 persen dari PDB), lebih tinggi dibandingkan defisit transaksi berjalan kuartal 1/2013 sebesar USD5,3 miliar (setara 2,4 persen dari PDB).
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.570-4.643. Pola hammer terbentuk atas IHSG mengindikasikan melambatnya aksi beli di hari Kamis," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Kamis (1/8/2013).
Dari luar negeri ada berita mengenai Dow Jones yang ditutup turun sebesar 21,05 poin (0,14 persen) pada level 15.499,54 disertai kenaikan The Vix sebesar 0,45 persen ditutup pada level 13,45 persen menyusul mulai terjadinya profit taking setelah muncul statement The Fed yang tidak memberikan hints mengenai paket stimulus.
Padahal Dow Jones di awal perdagangan sempat menguat sekitar 100 poin didorong faktor kenaikan secara tak terduga US GDP kuartal II/2013 sebesar 1,7 persen, jauh lebih tinggi dari revisi GDP kuartal I/2013 sebesar 1,1 persen, juga jauh lebih tinggi dibandingkan konsensus ekonom sebesar 1 persen.
Selain itu, terjadinya penambahan tenaga kerja sektor swasta bulan Juli sebesar 200 ribu unit pekerjaan (lebih tinggi dibandingkan konsensus ekonom sebanyak 180 ribu unit pekerjaan dan naiknya biaya tenaga kerja kuartal II/2013 sebesar 0,5 persen yang sedikit lebih tinggi dibandingkan konsensus ekonom sebesar 0,4 persen.
Dari dalam negeri juga tak kalah seru, selain fokus utama pelaku pasar Kamis ini adalah mengenai inflasi Juli yang diperkirakan mencapai 2,87 persen sehingga inflasi year on year mencapai 8,18 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (Januari s/d Juli) diperkirakan mencapai 6,22 persen.
Pelaku pasar juga sedang mencermati berapa besar sesungguhnya defisit transaksi berjalan Indonesia karena hingga kuartal II/2013, diperkirakan defisit transaksi berjalan akan mencapai USD8 miliar (setara 3,5 persen dari PDB), lebih tinggi dibandingkan defisit transaksi berjalan kuartal 1/2013 sebesar USD5,3 miliar (setara 2,4 persen dari PDB).
(rna)