Armida berharap insinyur RI ikut bangun JSS
A
A
A
Sindonews.com - Walaupun masih terdapat sejumlah kendala terkait governance anggaran dan aspek hukum, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana menyebut bahwa dari sisi prioritas proyek, Jembatan Selat Sunda (JSS) akan menjadi mahakarya bangsa Indonesia.
Pasalnya, proyek JSS tersebut merupakan proyek besar yang membutuhkan dana besar dan meningkatkan konektivitas bangsa ke depannya.
"Memang ada beberapa pertimbangan, tetapi Bappenas dari sisi prioritas proyek sudah mengatakan oke karena ini akan menjadi mahakarya bangsa Indonesia. Ini besar sekali," ujar Armida di kantornya, Jakarta, Rabu (31/7/2013) malam.
Selain kebanggaan, Armida menyebut pembangunan JSS akan meningkatkan nilai tambah Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia akan teknologi pembangunan jembatan besar.
"Itu sangat berarti ke tahapan-tahapan teknologi insinyur kita. Jadi jangan sampai hanya karena masalah pendanaan, maka sesuatu yang prinsip dilepas," lanjutnya.
Dia juga mengharapkan putra-putri Indonesia dapat diberikan kesempatan untuk mengerjakan proyek besar ini untuk meningkatkan nilai tambah akan teknologi.
"Kalau pengerjaannya semua asing, maka sampai besok kita akan begini-begini saja. Tapi kalau insinyur kita mendapatkan porsi kerja, maka dalam 10 tahun mendatang kita akan berkembang secara teknologi," tandas Armida.
Pasalnya, proyek JSS tersebut merupakan proyek besar yang membutuhkan dana besar dan meningkatkan konektivitas bangsa ke depannya.
"Memang ada beberapa pertimbangan, tetapi Bappenas dari sisi prioritas proyek sudah mengatakan oke karena ini akan menjadi mahakarya bangsa Indonesia. Ini besar sekali," ujar Armida di kantornya, Jakarta, Rabu (31/7/2013) malam.
Selain kebanggaan, Armida menyebut pembangunan JSS akan meningkatkan nilai tambah Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia akan teknologi pembangunan jembatan besar.
"Itu sangat berarti ke tahapan-tahapan teknologi insinyur kita. Jadi jangan sampai hanya karena masalah pendanaan, maka sesuatu yang prinsip dilepas," lanjutnya.
Dia juga mengharapkan putra-putri Indonesia dapat diberikan kesempatan untuk mengerjakan proyek besar ini untuk meningkatkan nilai tambah akan teknologi.
"Kalau pengerjaannya semua asing, maka sampai besok kita akan begini-begini saja. Tapi kalau insinyur kita mendapatkan porsi kerja, maka dalam 10 tahun mendatang kita akan berkembang secara teknologi," tandas Armida.
(rna)