Harga emas dunia jatuh terdorong ekonomi kuat AS
A
A
A
Sindonews.com - Harga emas akhir pekan ini jatuh menuju penurunan mingguan terbesar dalam sebulan karena data ekonomi AS yang kuat, menimbulkan kekhawatiran Federal Reserve AS (Fed) akan segera melancipkan langkah-langkah stimulus.
Tunjangan pengangguran positif, diikuti data aktivitas pabrik (PMI) lebih kuat dari perkiraan angka PDB AS pekan ini, menjadi sebuah sinyal bagi bank sentral. Di mana Fed baru-baru ini menegaskan kebijakannya tergantung pada data ekonomi, meskipun tidak memberikan sinyal akan melemahkan pembelian obligasi USD85 miliar per bulan dalam waktu dekat.
"Kami masih mengharapkan Fed melancipkan QE-nya pada September," kata Barnabas Gan, seorang analis dari Bank OCBC, mengacu pada pelonggaran kuantitatif, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (2/8/2013).
"Data tenaga kerja bersama dengan PDB cukup positif dan memungkinkan bagi Fed untuk melancipkan tahun ini," tambahnya.
Spot emas turun 0,1 persen menjadi USD1.306,15 per ounce pada pukul 03.33 GMT, membawa kerugian pekan ini menjadi 2 persen. Sementara emas AS tergelincir sekitar USD6 ke USD1.305,70.
Pedagang emas sekarang sedang menunggu data nonfarm payrolls AS pada Jumat waktu setempat.
Para analis melihat, pengusaha AS kemungkinan akan menyewa pekerja cukup pada Juli untuk mendorong tingkat pengangguran dekat ke level terendah dalam lebih dari 4 tahun, dan membawa Fed melakukan pengupasan pada program stimulus.
"Jika laporan tersebut bullish, harga emas akan terus melihat tekanan ke bawah," kata Gan, yang memperkirakan harga emas jatuh ke USD1.250 pada akhir tahun.
Spot emas diperkirakan akan jatuh ke USD1.284 per ounce, karena telah melanggar support pada USD1308, kata analis Reuters Wang Tao.
Holdings di SPDR Gold Trust, yang didukung exchange-traded fund terbesar di dunia, turun 0,7 persen menjadi 921,05 ton pada Kamis waktu setempat, memukul angka terendah baru dalam empat tahun.
Arus keluar dari delapan ETF emas yang dilacak Reuters telah mencapai 19 juta ons sepanjang tahun ini, atau sekitar USD25 miliar pada harga saat ini.
Permintaan fisik telah mengangkat cukup baik meskipun terjadi volatilitas harga. Premi harga spot London, salah satu langkah terbaik dari permintaan fisik, sekitar USD23 per ounce di China, yang diperkirakan menyalip India sebagai konsumen emas terbesar dunia tahun ini.
Tunjangan pengangguran positif, diikuti data aktivitas pabrik (PMI) lebih kuat dari perkiraan angka PDB AS pekan ini, menjadi sebuah sinyal bagi bank sentral. Di mana Fed baru-baru ini menegaskan kebijakannya tergantung pada data ekonomi, meskipun tidak memberikan sinyal akan melemahkan pembelian obligasi USD85 miliar per bulan dalam waktu dekat.
"Kami masih mengharapkan Fed melancipkan QE-nya pada September," kata Barnabas Gan, seorang analis dari Bank OCBC, mengacu pada pelonggaran kuantitatif, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (2/8/2013).
"Data tenaga kerja bersama dengan PDB cukup positif dan memungkinkan bagi Fed untuk melancipkan tahun ini," tambahnya.
Spot emas turun 0,1 persen menjadi USD1.306,15 per ounce pada pukul 03.33 GMT, membawa kerugian pekan ini menjadi 2 persen. Sementara emas AS tergelincir sekitar USD6 ke USD1.305,70.
Pedagang emas sekarang sedang menunggu data nonfarm payrolls AS pada Jumat waktu setempat.
Para analis melihat, pengusaha AS kemungkinan akan menyewa pekerja cukup pada Juli untuk mendorong tingkat pengangguran dekat ke level terendah dalam lebih dari 4 tahun, dan membawa Fed melakukan pengupasan pada program stimulus.
"Jika laporan tersebut bullish, harga emas akan terus melihat tekanan ke bawah," kata Gan, yang memperkirakan harga emas jatuh ke USD1.250 pada akhir tahun.
Spot emas diperkirakan akan jatuh ke USD1.284 per ounce, karena telah melanggar support pada USD1308, kata analis Reuters Wang Tao.
Holdings di SPDR Gold Trust, yang didukung exchange-traded fund terbesar di dunia, turun 0,7 persen menjadi 921,05 ton pada Kamis waktu setempat, memukul angka terendah baru dalam empat tahun.
Arus keluar dari delapan ETF emas yang dilacak Reuters telah mencapai 19 juta ons sepanjang tahun ini, atau sekitar USD25 miliar pada harga saat ini.
Permintaan fisik telah mengangkat cukup baik meskipun terjadi volatilitas harga. Premi harga spot London, salah satu langkah terbaik dari permintaan fisik, sekitar USD23 per ounce di China, yang diperkirakan menyalip India sebagai konsumen emas terbesar dunia tahun ini.
(dmd)