Ekonomi Jabar tercatat tumbuh 6,13%
A
A
A
Sindonews.com - Perekonomian Jawa Barat (Jabar) pada triwulan II/2013 tercatat tumbuh sebesar 6,13 persen, lebih tinggi dari kondisi perekonomian pada triwulan I/2013 sekigar 5,9 persen.
Perekonomian Jawa Barat pada triwulan II/2013, jauh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi pada di awal tahun 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar merilis, ekonomi di kawasan ini tumbuh 2,78 persen dari quartal sebelumnya.
Pendapatan domestik regional bruto (PDRB) harga berlaku di Jawa Barat mencapai Rp259,39 triliun. Tumbuh signifikan dari periode sebelumnya sebesar Rp247,93 triliun.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan II/2013 ditopang semua sektor, kecuali pertanian, pertambangan, dan penggalian,” kata Kepala Bidang Neraca wilayah dan Analisis Statistik BPS Jabar, Ade Rika Agus di jalan PH Mustopa, Kota Bandung, Jumat (2/8/2013).
Penopang terbesar atas pertumbuhan ekonomi Jabar apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 11,64 persen, disusul sektor kontruksi sekitar 10,79 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 7,33 persen, perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 9,13 persen. Industri pengokahan tumbuh 5,83 persen, listrik, gas, dan air bersih tumbuh 5,83 persen, serta jasa jasa lainnya tumbuh 3,43 persen.
Akan tetapi, ada dua sektor yang berkontribusi terhadap perlambatan ekonomi di kawasan ini. Yaitu sektor pertambagan dan penggalian tumbuh melambat 6,53 persen serta sektor pertanian yang hanya tumbuh 0,60 persen.
Perekonomian Jawa Barat pada triwulan II/2013, jauh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi pada di awal tahun 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar merilis, ekonomi di kawasan ini tumbuh 2,78 persen dari quartal sebelumnya.
Pendapatan domestik regional bruto (PDRB) harga berlaku di Jawa Barat mencapai Rp259,39 triliun. Tumbuh signifikan dari periode sebelumnya sebesar Rp247,93 triliun.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan II/2013 ditopang semua sektor, kecuali pertanian, pertambangan, dan penggalian,” kata Kepala Bidang Neraca wilayah dan Analisis Statistik BPS Jabar, Ade Rika Agus di jalan PH Mustopa, Kota Bandung, Jumat (2/8/2013).
Penopang terbesar atas pertumbuhan ekonomi Jabar apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 11,64 persen, disusul sektor kontruksi sekitar 10,79 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 7,33 persen, perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 9,13 persen. Industri pengokahan tumbuh 5,83 persen, listrik, gas, dan air bersih tumbuh 5,83 persen, serta jasa jasa lainnya tumbuh 3,43 persen.
Akan tetapi, ada dua sektor yang berkontribusi terhadap perlambatan ekonomi di kawasan ini. Yaitu sektor pertambagan dan penggalian tumbuh melambat 6,53 persen serta sektor pertanian yang hanya tumbuh 0,60 persen.
(gpr)