Mudik Lebaran ciptakan nilai tambah ekonomi desa
A
A
A
Sindonews.com - Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmazah mengatakan, aliran dana segar dan tingginya permintaan pada momen mudik Lebaran dapat mendorong penyebaran pendapatan. Sehingga ketimpangan dapat direduksi di samping membantu percepatan pembangunan.
Menurutnya, terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan dari ekonomi mudik Lebaran. Terutama dalam menciptakan nilai tambah ekonomi guna memberi manfaat besar terhadap ekonomi nasional.
Peluang pertama, aktivitas mudik akan menciptakan perputaran uang yang begitu besar dan cepat (velocity of money). Triliun rupiah akan berpindah tangan dari kota ke kota, dari kota ke desa-desa dan perkampungan kecil. Secara agregat, nilai uang di sini bukan hanya berbentuk cash, namun juga bisa berupa perkakas elektronik, pakaian, bahan makanan, minuman, dan berbagai barang kebutuhan lainnya.
"Tradisi mudik akan menciptakan redistribusi ekonomi dari kota besar, khususnya Jakarta ke daerah-daerah yang bisa menstimulasi aktivitas produktif masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya sektor UMKM dan industri rumahan lainnya," katanya seperti dikutip dari situs resmi Setkab, Senin (5/8/2013).
Jika kondisi ini dimanfaatkan secara optimal dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kemandirian daerah. Peluang kedua, kata dia, tradisi mudik meningkatkan perbaikan infrastruktur dasar. Mulai dari pembangunan jalan darat, rel kereta api, jembatan, bandar udara, hingga pelabuhan laut.
Hal tersebut positif untuk sektor infrastruktur dan sisi ketepatan penyerapan anggaran, peluang bisnis di bidang infrastruktur semakin terbuka. Pengusaha lokal pun akan berkembang dengan pelibatan berbagai pekerjaan infrastruktur.
Ketiga, aktivitas mudik Lebaran juga menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, yakni melalui peningkatan konsumsi. Sehingga nilai konsumsi agregat yang dihasilkan sangat besar hingga ratusan triliun rupiah. Mudik Lebaran juga bisa dijadikan akselerator dalam tetap menjaga pertumbuhan ekonomi seperti yang ditargetkan dalam APBN-P 2013.
Keempat, tumbuhnya investasi di pedesaan, investasi di desa dikawal agar dapat menggerakkan sektor riil ekonomi desa seperti peternakan, pertanian, usaha kecil, home industi, perdagangan baik melalui koperasi maupun pelaku ekonomi desa secara perorangan.
Menurut Firmanzah, berbagai peluang yang tumbuh dari ekonomi Lebaran dapat dimanfaatkan dan diarahkan guna menggerakkan perekonomian di desa. "Dana yang banyak diperoleh masyarakat desa dari perantau, bisa diarahkan agar dapat menjadi suntikan modal bagi usaha yang produktif," ujarnya.
Menurutnya, terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan dari ekonomi mudik Lebaran. Terutama dalam menciptakan nilai tambah ekonomi guna memberi manfaat besar terhadap ekonomi nasional.
Peluang pertama, aktivitas mudik akan menciptakan perputaran uang yang begitu besar dan cepat (velocity of money). Triliun rupiah akan berpindah tangan dari kota ke kota, dari kota ke desa-desa dan perkampungan kecil. Secara agregat, nilai uang di sini bukan hanya berbentuk cash, namun juga bisa berupa perkakas elektronik, pakaian, bahan makanan, minuman, dan berbagai barang kebutuhan lainnya.
"Tradisi mudik akan menciptakan redistribusi ekonomi dari kota besar, khususnya Jakarta ke daerah-daerah yang bisa menstimulasi aktivitas produktif masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya sektor UMKM dan industri rumahan lainnya," katanya seperti dikutip dari situs resmi Setkab, Senin (5/8/2013).
Jika kondisi ini dimanfaatkan secara optimal dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kemandirian daerah. Peluang kedua, kata dia, tradisi mudik meningkatkan perbaikan infrastruktur dasar. Mulai dari pembangunan jalan darat, rel kereta api, jembatan, bandar udara, hingga pelabuhan laut.
Hal tersebut positif untuk sektor infrastruktur dan sisi ketepatan penyerapan anggaran, peluang bisnis di bidang infrastruktur semakin terbuka. Pengusaha lokal pun akan berkembang dengan pelibatan berbagai pekerjaan infrastruktur.
Ketiga, aktivitas mudik Lebaran juga menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, yakni melalui peningkatan konsumsi. Sehingga nilai konsumsi agregat yang dihasilkan sangat besar hingga ratusan triliun rupiah. Mudik Lebaran juga bisa dijadikan akselerator dalam tetap menjaga pertumbuhan ekonomi seperti yang ditargetkan dalam APBN-P 2013.
Keempat, tumbuhnya investasi di pedesaan, investasi di desa dikawal agar dapat menggerakkan sektor riil ekonomi desa seperti peternakan, pertanian, usaha kecil, home industi, perdagangan baik melalui koperasi maupun pelaku ekonomi desa secara perorangan.
Menurut Firmanzah, berbagai peluang yang tumbuh dari ekonomi Lebaran dapat dimanfaatkan dan diarahkan guna menggerakkan perekonomian di desa. "Dana yang banyak diperoleh masyarakat desa dari perantau, bisa diarahkan agar dapat menjadi suntikan modal bagi usaha yang produktif," ujarnya.
(izz)