Kepala BPS Waspadai Inflasi Ramadan yang Bakal Rendah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai indikator inflasi pada bulan ramadan yang kemungkinan besar mencerminkan pelemahan daya beli rumah tangga.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi jelang bulan puasa hingga lebaran di era pandemi Covid-19 memang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai catatan, realisasi inflasi April sebesar 0,08% atau terendah dalam lima tahun terkakhir.
"Pola inflasi April tidak biasa. Seharusnya jelang periode puasa hingga Idul Fitri inflasi inti mengalami peningkatan karena banyak permintaan masyarakat barang dan jasa," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Suhariyanto mengatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pelarangan mudik membuat konsumsi masyarakat untuk kebutuhan puasa ramadan hingga lebaran tertahan. Buktinya, kelompok pengeluaran transportasi pada April 2020 tercatat mengalami deflasi 0,42% dengan andil terhadap deflasi 0,05%.
"Komponen pakaian dan alas kaki tidak memberikan andil ke inflasi/deflasi. Nampaknya bulan ini tidak ada yang belanja pakaian dan alas kaki untuk Lebaran," jelasnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi jelang bulan puasa hingga lebaran di era pandemi Covid-19 memang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai catatan, realisasi inflasi April sebesar 0,08% atau terendah dalam lima tahun terkakhir.
"Pola inflasi April tidak biasa. Seharusnya jelang periode puasa hingga Idul Fitri inflasi inti mengalami peningkatan karena banyak permintaan masyarakat barang dan jasa," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (4/5/2020).
Suhariyanto mengatakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pelarangan mudik membuat konsumsi masyarakat untuk kebutuhan puasa ramadan hingga lebaran tertahan. Buktinya, kelompok pengeluaran transportasi pada April 2020 tercatat mengalami deflasi 0,42% dengan andil terhadap deflasi 0,05%.
"Komponen pakaian dan alas kaki tidak memberikan andil ke inflasi/deflasi. Nampaknya bulan ini tidak ada yang belanja pakaian dan alas kaki untuk Lebaran," jelasnya.
(ind)