Kinerja IHSG di atas reksa dana saham
A
A
A
Sindonews.com - Kinerja rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari sisi imbal hasil hingga akhir Juli 2013 di atas reksa dana saham.
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, kinerja IHSG sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini tercatat sebesar 6,80 persen, sedangkan reksa dana saham sedikit di bawahnya atau 6,02 persen. Sementara kinerja reksa dana campuran 5,12 persen dan pendapatan tetap minus 4,27 persen.
Analis PT Infosvesta Utama, Vilia Wati menduga sentimen yang mempengaruhi kinerja aset dasar portofolio reksa dana saham dan obligasi berasal dari domestik maupun luar negeri.
"Dari domestik, isu inflasi, kenaikan suku bunga acuan (BI rate), pelemahan nilai tukar, defisit neraca perdagangan diduga menjadi faktor yang membayangi bursa saham dan obligasi," kata dia kepada Sindonews, belum lama ini.
Sementara dari luar negeri, dia menjelaskan, isu mengenai rencana pengurangan stimulus moneter Quantitative Easing (QE) tahap III, krisis politik di Portugal yang dapat mengancam kelanjutan pemberian dana talangan dan krisis likuiditas pasar keuangan China diduga juga memberi sentimen negatif terhadap pasar modal domestik.
Dengan banyaknya sentimen negatif di tahun ini, kinerja IHSG maupun reksa dana sepanjang tujuh bulan petama 2013 di bawah kinerja IHSG dan reksa dana periode yang sama tahun lalu.
Hingga akhir Juli 2012, dengan kinerja IHSG mencapai 8,38 persen, reksa dana saham mencatat kinerja sebesar 6,61 persen. Sedangkan, reksa dana campuran senilai 5,12 persen dan pendapatan tetap sekitar 4,31 persen.
Berdasarkan data PT Infovesta Utama, kinerja IHSG sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini tercatat sebesar 6,80 persen, sedangkan reksa dana saham sedikit di bawahnya atau 6,02 persen. Sementara kinerja reksa dana campuran 5,12 persen dan pendapatan tetap minus 4,27 persen.
Analis PT Infosvesta Utama, Vilia Wati menduga sentimen yang mempengaruhi kinerja aset dasar portofolio reksa dana saham dan obligasi berasal dari domestik maupun luar negeri.
"Dari domestik, isu inflasi, kenaikan suku bunga acuan (BI rate), pelemahan nilai tukar, defisit neraca perdagangan diduga menjadi faktor yang membayangi bursa saham dan obligasi," kata dia kepada Sindonews, belum lama ini.
Sementara dari luar negeri, dia menjelaskan, isu mengenai rencana pengurangan stimulus moneter Quantitative Easing (QE) tahap III, krisis politik di Portugal yang dapat mengancam kelanjutan pemberian dana talangan dan krisis likuiditas pasar keuangan China diduga juga memberi sentimen negatif terhadap pasar modal domestik.
Dengan banyaknya sentimen negatif di tahun ini, kinerja IHSG maupun reksa dana sepanjang tujuh bulan petama 2013 di bawah kinerja IHSG dan reksa dana periode yang sama tahun lalu.
Hingga akhir Juli 2012, dengan kinerja IHSG mencapai 8,38 persen, reksa dana saham mencatat kinerja sebesar 6,61 persen. Sedangkan, reksa dana campuran senilai 5,12 persen dan pendapatan tetap sekitar 4,31 persen.
(gpr)