Pemerintah rogoh Rp9,5 T bangun jalur kereta layang
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah berencana meninggikan jalur kereta loopline/circle line Jakarta yang sudah ada dengan cara membangun jalur kereta baru melayang (elevated) di atas jalur yang sudah ada (existing).
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida S Alisjahbana menjelaskan, pembangunan rel layang tersebut untuk menghindari 35 simpangan sebidang antara rel dan jalan raya yang mengakibatkan macet di wilayah Jakarta yang dilewati jalur loopline/circle line tersebut.
Perlu diketahui jalur Loopline adalah jalur kereta yang melingkari kota Jakarta mulai dari stasiun Jatinegara, Pasar Senen, Kampung Bandan, Tanah Abang, Manggarai hingga kembali ke stasiun Jatinegara kembali.
Kita akan mulai pembangunan rel elevated di circle line/loopline untuk mengurangi macet di lintasan sebidang dan tidak bersinggungan dengan jalan raya," ujar Armida di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Dia menyebut pembangunan jalur layang akan dimulai tahun ini. Proyek Kementerian Perhubungan ini murni akan menggunakan dana APBN yang berasal dari ruang fiskal.
"Ini murni proyek Kementerian Perhubungan. Sedangkan yang mengelola belum tahu, bisa PT KAI (Persero) atau yang lainnya juga," katanya.
Sementara, Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas bidang sarana dan Prasarana, Dedi Priyatna menyebut proyek ini akan dibagi menjadi lintas Timur dan Lintas Barat.
"Lintas Timur yang akan dikerjakan terlebih dahulu dari stasiun Pondok Jati sampai dengan Rajawali mulai dibangun 2014, diharapkan awal 2015 sudah mulai beroperasi," kata Dedi.
Dedi menyebut proyek ini menelan dana Rp9,54 triliun dan khusus untuk Jalur Timur akan menelan dana Rp2,8 triliun dan akan mulai ditenderkan November, tergantung persetujuan Wakil Presiden, Boediono.
"Jadi nantinya jalur existing bisa dioperasikan untuk kereta yang lebih lambat, dan bisa juga tidak dipakai lagi untuk dijadikan ruang komersil. Yang pasti pembangunan ini tidak mengganggu lalu lintas," pungkas dia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida S Alisjahbana menjelaskan, pembangunan rel layang tersebut untuk menghindari 35 simpangan sebidang antara rel dan jalan raya yang mengakibatkan macet di wilayah Jakarta yang dilewati jalur loopline/circle line tersebut.
Perlu diketahui jalur Loopline adalah jalur kereta yang melingkari kota Jakarta mulai dari stasiun Jatinegara, Pasar Senen, Kampung Bandan, Tanah Abang, Manggarai hingga kembali ke stasiun Jatinegara kembali.
Kita akan mulai pembangunan rel elevated di circle line/loopline untuk mengurangi macet di lintasan sebidang dan tidak bersinggungan dengan jalan raya," ujar Armida di kantornya, Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Dia menyebut pembangunan jalur layang akan dimulai tahun ini. Proyek Kementerian Perhubungan ini murni akan menggunakan dana APBN yang berasal dari ruang fiskal.
"Ini murni proyek Kementerian Perhubungan. Sedangkan yang mengelola belum tahu, bisa PT KAI (Persero) atau yang lainnya juga," katanya.
Sementara, Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas bidang sarana dan Prasarana, Dedi Priyatna menyebut proyek ini akan dibagi menjadi lintas Timur dan Lintas Barat.
"Lintas Timur yang akan dikerjakan terlebih dahulu dari stasiun Pondok Jati sampai dengan Rajawali mulai dibangun 2014, diharapkan awal 2015 sudah mulai beroperasi," kata Dedi.
Dedi menyebut proyek ini menelan dana Rp9,54 triliun dan khusus untuk Jalur Timur akan menelan dana Rp2,8 triliun dan akan mulai ditenderkan November, tergantung persetujuan Wakil Presiden, Boediono.
"Jadi nantinya jalur existing bisa dioperasikan untuk kereta yang lebih lambat, dan bisa juga tidak dipakai lagi untuk dijadikan ruang komersil. Yang pasti pembangunan ini tidak mengganggu lalu lintas," pungkas dia.
(izz)