Laba naik, Walmart tetap pangkas outlook keuangan

Sindonews.com - Raksasa ritel Amerika Serikat (AS), Walmart melaporkan peningkatan laba kuartalan sebesar 1,3 persen, tetapi memangkas outlook keuangan setahun penuh di tengah belanja konsumen yang ketat.

Laba pada kuartal kedua (Q2) 2013 yang berakhir 31 Juli, datang di angka USD4,07 miliar dengan pendapatan USD116,22 miliar, naik dari tahun lalu USD40,02 miliar dengan pendapatan USD113,52 miliar.

Eksekutif Walmart menunjuk pajak gaji di AS yang lebih tinggi menyeret pendapatan pada kuartal sebelumnya. "Lingkungan ritel di AS dan pasar internasional kami tetap menantang, karena pelanggan berhati-hati dalam pengeluaran," kata Kepala Keuangan Walmart, Charles Holley, seperti dilansir dari AFP, Kamis (15/8/2013).

Walmart memangkas perkiraan pertubuhan penjualan bersih 2013 antara 2-3 persen dari proyeksi sebelumnya 5-6 persen. Perusahaan juga memperkirakan laba setahun penuh akan menjadi USD5,10-USD5,30 per saham, dibandingkan dengan kisaran sebelumnya USD5,20-USD5,40.

"Revisi ini mencerminkan pandangan kita tentang tren bisnis global saat ini, dan headwinds berkelanjutan yang signifikan dari antisipasi fluktuasi nilai tukar mata uang," jelas Holley.

Walmart melaporkan USD1,24 per saham untuk kuartal kedua, dibandingkan dengan ekspektasi analis sebesar USD1,25 per saham. Perusahaan mengatakan, angka itu terkena satu sen karena biaya yang tidak ditentukan di Walmart International.