Pefindo revisi prospek peringkat BDMN
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA+ kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan Obligasi BDMN II/2010 yang masih beredar.
Adapun prospek peringkat BDMN direvisi dari positif menjadi stabil menyusul berakhirnya perjanjian jual beli saham antara anak perusahaan Temasek, Fullerton Finnacial Holdings Pte Ltd dan DBS Group atas rencana akuisisi saham BDMN oleh DBS Group.
"Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar perusahaan yang sangat kuat, kapitalisasi yang sangat kuat, profitabilitas yang baik dan dukungan yang kuat dari pemegang saham mayoritas," kata Analis Pefindo Gary Hanniffy dalam keterangannya, Jumat (16/8/2013).
Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa perigkat tersebut dibatasi ketatnya persaingan dalam bisnis mikro dan pembiayaan kendaranaan dan indikator kualitas aset yang moderat.
Semenatra itu, Obligasi II/2010 seri A BDMN senilai Rp1,879 triliun akan jatuh tempo pada 9 Desember 2013. BDMN dinilai siap memenuhi kewajiban obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh penempatan pada Bank Indonesia (BI) serta kas dan setara kas masing-masing sebesar Rp1,9 triliun dan Rp1,7 triliun pada akhir semester I/2013.
Pada akhir Juni tahun ini, saham perseroan sebesar 67,37 persen dimiliki Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd, yang merupakan pemilik utama Temasek Holding (private) Ltd, sekitar 6,38 persen dimiliki JPMCB Franklin Templeton Inv dan sisanya 26,25 persen dimiliki publik.
Adapun prospek peringkat BDMN direvisi dari positif menjadi stabil menyusul berakhirnya perjanjian jual beli saham antara anak perusahaan Temasek, Fullerton Finnacial Holdings Pte Ltd dan DBS Group atas rencana akuisisi saham BDMN oleh DBS Group.
"Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar perusahaan yang sangat kuat, kapitalisasi yang sangat kuat, profitabilitas yang baik dan dukungan yang kuat dari pemegang saham mayoritas," kata Analis Pefindo Gary Hanniffy dalam keterangannya, Jumat (16/8/2013).
Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa perigkat tersebut dibatasi ketatnya persaingan dalam bisnis mikro dan pembiayaan kendaranaan dan indikator kualitas aset yang moderat.
Semenatra itu, Obligasi II/2010 seri A BDMN senilai Rp1,879 triliun akan jatuh tempo pada 9 Desember 2013. BDMN dinilai siap memenuhi kewajiban obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh penempatan pada Bank Indonesia (BI) serta kas dan setara kas masing-masing sebesar Rp1,9 triliun dan Rp1,7 triliun pada akhir semester I/2013.
Pada akhir Juni tahun ini, saham perseroan sebesar 67,37 persen dimiliki Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd, yang merupakan pemilik utama Temasek Holding (private) Ltd, sekitar 6,38 persen dimiliki JPMCB Franklin Templeton Inv dan sisanya 26,25 persen dimiliki publik.
(rna)