SBY: FKSSK selamatkan RI dari krisis 2008
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji peran Forum Komunikasi Sistem Stabilitas Keuangan (FKSSK), yang menurutnya telah menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi pada 2008-2009.
Seperti diketahui FKSSK pada awalnya terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ditambah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang baru bergabung baru-baru ini.
"Kita beruntung mempunyai FKSSK, dimana ketika (krisis global) tahun 2008, forum ini menyelamatkan Indonesia dari krisis," ujarnya di Gedung MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Secara khusus Presiden menyambut masuknya OJK untuk berpartisipasi memperkuat FKSSK ke depannya.
"Dengan bergabungnya OJK akan menguatkan perekonomian Indonesia. Ini adalah bentuk betapa pentingnya mengelola ekonomi saat krisis. Koordinasi otoritas fiskal, moneter dan sektor riil sangat penting," paparnya.
Walau begitu, SBY mengatakan bahwa pembangunan ekonomi masih menghadapi tantangan berat, berupa situasi ekonomi dunia yang tidak menentu dan kurang menggembirakan.
"Sebagai bentuk antisipasi krisis global, kita pastikan kebijakan ekonomi yang terukur dan tepat," tandasnya.
Seperti diketahui FKSSK pada awalnya terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ditambah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang baru bergabung baru-baru ini.
"Kita beruntung mempunyai FKSSK, dimana ketika (krisis global) tahun 2008, forum ini menyelamatkan Indonesia dari krisis," ujarnya di Gedung MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Secara khusus Presiden menyambut masuknya OJK untuk berpartisipasi memperkuat FKSSK ke depannya.
"Dengan bergabungnya OJK akan menguatkan perekonomian Indonesia. Ini adalah bentuk betapa pentingnya mengelola ekonomi saat krisis. Koordinasi otoritas fiskal, moneter dan sektor riil sangat penting," paparnya.
Walau begitu, SBY mengatakan bahwa pembangunan ekonomi masih menghadapi tantangan berat, berupa situasi ekonomi dunia yang tidak menentu dan kurang menggembirakan.
"Sebagai bentuk antisipasi krisis global, kita pastikan kebijakan ekonomi yang terukur dan tepat," tandasnya.
(rna)