Surplus perdagangan zona euro capai USD23 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Badan Statistik Eropa, Eurostat mencatat surplus perdagangan di zona euro pada Juni 2013 mencapai 17,3 miliar euro (USD23,0 miliar), naik dari 14,5 miliar euro pada Mei lalu. Dalam tingkat tahunan, angka ini juga lebih tinggi dari 12,8 miliar euro pada Juni 2012.
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (16/8/2013), Eurostat mencatat nilai ekspor di 17 negara anggota mata uang tunggal euro meningkat 3,0 persen dan impor naik 2,5 persen.
Untuk wilayah lebih luas, Uni Eropa, surplus perdagangan pada Juni turun menjadi 9,9 miliar euro, dari 15,7 miliar euro pada Mei. Namun, secara tahunan lebih tinggi dari defisit 1,0 miliar euro pada Juni tahun lalu.
Sebelumnya, Eurostat mencatat laju pertumbuhan ekonomi zona euro sebesar 0,3 persen. Mereka membutuhkan waktu tujuh kuartal untuk kembali ke pertumbuhan positif.
Komisi Eropa pun memperingatkan, bahwa reformasi struktural yang sulit, termasuk kebijakan penghematan tidak populer harus tetap dikejar karena perekonomian masih rapuh.
"Masih sangat panjang sebelum kita mencapai tujuan akhir pertumbuhan berkelanjutan yang memberikan lebih banyak pekerjaan," ujar Komisaris Uni Eropa Urusan Ekonomi, Olli Rehn.
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (16/8/2013), Eurostat mencatat nilai ekspor di 17 negara anggota mata uang tunggal euro meningkat 3,0 persen dan impor naik 2,5 persen.
Untuk wilayah lebih luas, Uni Eropa, surplus perdagangan pada Juni turun menjadi 9,9 miliar euro, dari 15,7 miliar euro pada Mei. Namun, secara tahunan lebih tinggi dari defisit 1,0 miliar euro pada Juni tahun lalu.
Sebelumnya, Eurostat mencatat laju pertumbuhan ekonomi zona euro sebesar 0,3 persen. Mereka membutuhkan waktu tujuh kuartal untuk kembali ke pertumbuhan positif.
Komisi Eropa pun memperingatkan, bahwa reformasi struktural yang sulit, termasuk kebijakan penghematan tidak populer harus tetap dikejar karena perekonomian masih rapuh.
"Masih sangat panjang sebelum kita mencapai tujuan akhir pertumbuhan berkelanjutan yang memberikan lebih banyak pekerjaan," ujar Komisaris Uni Eropa Urusan Ekonomi, Olli Rehn.
(dmd)