Puskepi: Ada skenario besar dibalik penangkapan Rudi
A
A
A
Sindonews.com - Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) menduga ada skenario besar dibalik penangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) non-aktif Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya yakin Rudi terkena bujukan ular dan sangat mungkin ada skenario besar dibalik semua ini yang bertujuan merusak nama baik SKK Migas," kata Direktur Eksekutif Puskepi, Sofyano Zakaria di Jakarta, Minggu (18/8/2013).
Menurutnya, banyak pihak yang tidak senang dengan keberadaan SKK Migas. Soalnya Rudi selalu menampakkan tindakan nyata dan mampu menunjukkan kepada publik bahwa lembaga tersebut berbuat demi kepentingan nasional.
"Bisa saja musuh-musuh SKK Migas yang merancang skenario besar sehingga mampu menjatuhkan sosok Rudi yang hakikatnya juga menghancurkan SKK Migas," kata dia.
Dia mengatakan, penangkapan terhadap Rudi belum bisa dikaitkan dengan jabatannya di SKK Migas. Perlu pembuktian mendalam mengenai dugaan gratifikasi yang dilakukan Rudi jika terkait dengan jabatan atau kewenangannya.
"Terlalu dini jika mengatakan Rudi ditangkap sebagai koruptor atau pelaku korupsi. Ini perlu pembuktian hukum dengan fakta hukum yang harus bisa dipertanggungjawabkan" tegasnya.
Seperti diketahui, Rudi telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK lantaran diduga menerima suap dari Simon Tanjaya yang merupakan pejabat perusahaan trading minyak mentah Kernel Oil Pte Ltd. KPK menangkap Rudi di kediamannya di daerah Brawijaya, Jakarta Selatan pada 13 Agustus kemarin.
Selain Rudi, KPK juga menangkap dan menetapkan status tersangka kepada Simon dan Deviardi yang merupakan pelatih golf pribadi Rudi. Rudi diduga menerima suap sebesar USD400.000 dari Simon melalui perantara Deviardi. Dari hasil penggeledahan di rumah Rudi di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, ditemukan USD90.000 dan USSin127.000. Sedangkan di rumah Deviardi ditemukan uang sebesar USD200.000.
"Saya yakin Rudi terkena bujukan ular dan sangat mungkin ada skenario besar dibalik semua ini yang bertujuan merusak nama baik SKK Migas," kata Direktur Eksekutif Puskepi, Sofyano Zakaria di Jakarta, Minggu (18/8/2013).
Menurutnya, banyak pihak yang tidak senang dengan keberadaan SKK Migas. Soalnya Rudi selalu menampakkan tindakan nyata dan mampu menunjukkan kepada publik bahwa lembaga tersebut berbuat demi kepentingan nasional.
"Bisa saja musuh-musuh SKK Migas yang merancang skenario besar sehingga mampu menjatuhkan sosok Rudi yang hakikatnya juga menghancurkan SKK Migas," kata dia.
Dia mengatakan, penangkapan terhadap Rudi belum bisa dikaitkan dengan jabatannya di SKK Migas. Perlu pembuktian mendalam mengenai dugaan gratifikasi yang dilakukan Rudi jika terkait dengan jabatan atau kewenangannya.
"Terlalu dini jika mengatakan Rudi ditangkap sebagai koruptor atau pelaku korupsi. Ini perlu pembuktian hukum dengan fakta hukum yang harus bisa dipertanggungjawabkan" tegasnya.
Seperti diketahui, Rudi telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK lantaran diduga menerima suap dari Simon Tanjaya yang merupakan pejabat perusahaan trading minyak mentah Kernel Oil Pte Ltd. KPK menangkap Rudi di kediamannya di daerah Brawijaya, Jakarta Selatan pada 13 Agustus kemarin.
Selain Rudi, KPK juga menangkap dan menetapkan status tersangka kepada Simon dan Deviardi yang merupakan pelatih golf pribadi Rudi. Rudi diduga menerima suap sebesar USD400.000 dari Simon melalui perantara Deviardi. Dari hasil penggeledahan di rumah Rudi di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, ditemukan USD90.000 dan USSin127.000. Sedangkan di rumah Deviardi ditemukan uang sebesar USD200.000.
(gpr)