Travel umrah dan haji hasilkan Rp5 miliar/tahun

Rabu, 21 Agustus 2013 - 10:03 WIB
Travel umrah dan haji hasilkan Rp5 miliar/tahun
Travel umrah dan haji hasilkan Rp5 miliar/tahun
A A A
Sindonews.com - Orang Bugis Makassar yang memilih untuk memberanikan diri membuka usaha di luar Sulawesi Selatan (Sulsel) cukup banyak. Masyoritas dari mereka sukses menjadi saudagar yang memiliki penghasilan tinggi.

Hal itulah yang menjadi kisah tersendiri dari event Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) yang digelar di Hotel Sahid Makassar 19-20 Agustus 2013. Keberanian memilih usaha yang cukup menantang juga diambil Hamimzar.

Pria kelahiran Bone, 27 Juli 1971 ini nekat memilih bisnis jasa Biro Perjalanan Wisata, Haji dan Umroh yang mulai di buka pada 2005. Usaha tersebut merupakan usaha bidang jasa yang tidak memiliki wujud, sehingga butuh tenaga ekstra saat awal memulai usaha tersebut.

"Awalnya saya pinjam uang dari teman sekitar Rp5 juta, sebagai modal awal kami. Kemudian, saya dan istri saya memulai usaha ini dengan empat orang karyawan," ungkap dia, Selasa (20/8/2013).

Hamimzar mengakui sangat sulit memulai usaha ini, sebab dia harus melakukan pengenalan, dan berusaha untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari warga agar bisa memilih jasa Biro Perjalanannya tersebut.

Lewat label perusahaan PT Pandi Kencana Murni, pria yang memiliki tiga orang anak ini, kemudian memperkenalkan jasanya head to head yang dimuali dari teman-teman dekatnya, dan menggunakan jasa iklan, serta melalui teman-teman di PSBM tersebut.

Dia mengatakan, menggarap pasar kalangan menengah ke atas membutuhkan modal yang lumayan dan kerja keras, semangat, serta dukungan dari keluarga. Dalam tenggang waktu tiga tahun, dia melakukan kerja ekstra. Berkat kegigihanya, dia berhasil melewati itu semua.

Hingga melakukan ekspasi yang saat ini sudah ada sembilan cabang, yakni Lampung, Palembang, Makassar, Kendari, Palu, Jawa Barat, Banten dengan kantor pusat di Jakarta.

Meski sudah keluar dari tiga tahun pertama yang terbilang cukup berat, dia kemudian harus berhadapan dengan badai krisis moneter pada 2008, namun hal itu tidak membuatnya goyah. "Saya menggunakan prinsip bertahan saat krisis dan ekspansi disaat ada peluang," tegas dia.

Kenapa memilih bisnis tersebut? Hamimzar mengaku meskipun modal nekat dengan dana Rp5 juta dari hasil pinjaman saat itu, dia tetap melakukan survei pasar. Terutama di kota-kota yang sudah di buka cabang termasuk Makassar, dinilai sebagai kota yang memiliki potensi di bidang biro jasa tersebut.

Terutama Makassar, dia menilai akan menjadi seperti Singapura. Saat ini, omzetnya sudah mencapai Rp100 miliar per tahun dan laba Rp5 miliar per tahun dengan jumlah karyawan 95 orang. Untuk mencapai omzet tersebut, dia berprinsip dalam berusaha harus amanah, jaga professional, menjaga kepercayaan masyarakat, professional dan inovatif. "Itulah kunci sukses dalam menjalankan bisnis," ujarnya.

Hingga kini, kendala banyaknya persaingan karena banyak biro perjalanan dari luar negeri. Namun dia mengaku harus tetap bertahan dan juga lain yang dihadapi adalah sumber daya manusia. Di mana masih kurang yang memiliki latar belakang di dunia pariwisata.

Sementara, keuntungan dari wisatanya ini yakni di wisata umum, yang memang marketnya spesifik seperti wisata, umroh dan haji. Namun, yang paling banyak permintaan adalah umroh dan haji. Saat ini, Hamimzar sudah menjangkau usaha domestik dan internasional berupa produk, ticketing, dan tour internasional.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3673 seconds (0.1#10.140)