Rupiah ditutup kembali anjlok

Sindonews.com - Posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ketiga pekan ini masih melanjutkan koreksinya di tengah rebound-nya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia (BI) pada penutupan perdagangan Rabu (21/8/2013) berada di level Rp10.723 per USD, melemah signifikan sebesar 219 poin dibanding hari kemarin di level Rp10.504 per USD.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah anjlok ke level Rp10.775 per USD, melemah 52 poin dibanding hari kemarin di posisi Rp10.723 per USD, namun membaik dibanding pagi tadi yang berada di level Rp10.985 per USD.

Sedangkan berdasarkan data yahoofinance, mata uang domestik berada di Rp10.685 per USD, dengan kisaran Rp10.765-10.815 per USD, melemah 195 poin dibanding hari keamrin di Rp10.490 per USD.

Adapun data Sindonews bersumber dari Limas mencatat rupiah sore ini diperdagangkan di harga Rp10.754 per USD, melemah dibanding pedagangan pagi tadi di Rp10.353/USD.

Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan, selama belum ada kebijakan yang jelas dari otoritas terkait mengenai langkah menahan kejatuhan rupiah maupun ekonomi, maka rupiah semakin terpuruk.

"Saya memperkirakan jika belum ada kejelasan kebijakan apa yang akan ditempuh atas USD/IDR tersebut dan ekonomi secara keseluruhan, seperti inflasi, BI rate dan defisit, bukan mustahil USD/IDR melemah menuju Rp11.000," tegas Edwin.