Harga minyak di Asia berubah bervariasi
A
A
A
Sindonews.com - Sempat naik di perdagangan pagi, harga minyak di Asia hari ini berubah bervariasi, merespon data optimis manufaktur di seluruh dunia.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober, turun 16 sen menjadi USD104,87 pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober menambah 20 sen menjadi USD110,10 per barel.
Pada perdagangan pagi, kontrak utama New York, WTI untuk pengiriman Oktober sempat naik 15 sen menjadi USD105,18 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, menambah 41 sen menjadi USD110,31 per barel.
Investor menyambut gembira data-data awal ekonomi global yang dirilis, kemarin. Indeks manajer pembelian (PMI) aktivitas manufaktur zona euro mencapai level tertinggi dalam 26 bulan. Demikian pula angka di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan signifikan.
Sebelumnya, HSBC mengumumkan pembacaan awal PMI China berada dalam pertumbuhan untuk pertama kalinya pada empat bulan.
"Setelah sejumlah data buruk melanda ekonomi (China) selama dua bulan terakhir, rilis terbaru datang sebagai kejutan positif. Pasar global muncul di tengah pertempuran ancaman berkelanjutan atas rencana penarikan stimulus AS," ujar Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP.
Chua menggarisbawahi data di 17 negara anggota zona euro sebagai pemulihan baru. Ekonomi di mata uang tunggal itu tumbuh 0,3 persen pada kuartal April-Juni (Q2) dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, memecahkan rekor 18 bulan resesi.
Dealer juga memonitor masalah pasokan minyak di Libya, setelah National Oil Company (NOC), kemarin, mengumumkan dimulainya kembali ekspor dari terminal Brega wilayah timur.
Langkah ini memungkinkan untuk mencabut status force majeure. Tapi, terminal Zueitina, Ras Lanuf, Al-Sedra tetap diblokade penjaga keamanan menyusul sengketa dugaan korupsi dalam penjualan minyak.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober, turun 16 sen menjadi USD104,87 pada perdagangan sore. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober menambah 20 sen menjadi USD110,10 per barel.
Pada perdagangan pagi, kontrak utama New York, WTI untuk pengiriman Oktober sempat naik 15 sen menjadi USD105,18 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, menambah 41 sen menjadi USD110,31 per barel.
Investor menyambut gembira data-data awal ekonomi global yang dirilis, kemarin. Indeks manajer pembelian (PMI) aktivitas manufaktur zona euro mencapai level tertinggi dalam 26 bulan. Demikian pula angka di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan signifikan.
Sebelumnya, HSBC mengumumkan pembacaan awal PMI China berada dalam pertumbuhan untuk pertama kalinya pada empat bulan.
"Setelah sejumlah data buruk melanda ekonomi (China) selama dua bulan terakhir, rilis terbaru datang sebagai kejutan positif. Pasar global muncul di tengah pertempuran ancaman berkelanjutan atas rencana penarikan stimulus AS," ujar Desmond Chua, analis pasar CMC Markets, Singapura, seperti dilansir dari AFP.
Chua menggarisbawahi data di 17 negara anggota zona euro sebagai pemulihan baru. Ekonomi di mata uang tunggal itu tumbuh 0,3 persen pada kuartal April-Juni (Q2) dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, memecahkan rekor 18 bulan resesi.
Dealer juga memonitor masalah pasokan minyak di Libya, setelah National Oil Company (NOC), kemarin, mengumumkan dimulainya kembali ekspor dari terminal Brega wilayah timur.
Langkah ini memungkinkan untuk mencabut status force majeure. Tapi, terminal Zueitina, Ras Lanuf, Al-Sedra tetap diblokade penjaga keamanan menyusul sengketa dugaan korupsi dalam penjualan minyak.
(dmd)