Citilink tambah frekuensi di tiga rute
A
A
A
Sindonews.com - PT Citilink Indonesia, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali menambah frekuensi penerbangannnya di tiga rute.
Tiga rute tersebut, yakni Jakarta-Semarang (CGK-SMG) pulang pergi (PP), Jakarta-Yogyakarta (CGK-JOG) PP, dan Jakarta-Padang (CGK-PDG) PP. Rute ini mulai efektif pada Minggu (25/8/2013).
Chief Executive Officer PT Citilink Indonesia, Arif Wibowo mengatakan, penambahan frekuensi untuk CGK-SMG PP menjadi dua kali sehari. "Sementara untuk CGK-JOG PP menjadi tiga kali sehari, dan CGK-PDG menjadi tiga kali sehari," kata Arif dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/8/2013).
Menurutnya, dengan tingkat ketepatan penerbangan (On Time Performance) saat Lebaran kemarain mencapai 84 persen, perseroan optimistis dapat menjadi airline pilihan bagi masyarakat Indonesia. Arif meyakini pada awal semester dua dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan di tiga rute ini, perseroan dapat berperan mengembangkan pariwisata dan bisnis di kota setempat.
Di sisi lain, lanjut dia, rute ini juga menjadi alternatif wisatawan, pelajar, dan mahasiswa mengingat tiga kota ini merupakan pusat pendidikan dan wisata.
Sekedar informasi, setiap hari maskapai ini memiliki 114 frekuensi penerbangan. Untuk jumlah penumpang Citilink rata-rata mencapai 500-600 ribu orang per bulan. Pihaknya menargetkan sampai akhir tahun, Citilink dapat menaikkan jumlah penumpang hingga 7 juta.
Menurut Arif, penambahan frekuensi penerbangan Citilink ini akan didukung oleh penambahan dua pesawat Airbus A320 baru miliknya. Rencananya dua pesawat ini akan didatangkan dari pabrik ke Indonesia pada semester dua 2013.
"Saat ini ada 22 armada, September mendatang kami akan menambah satu armada kemudian November satu armada lagi. Sehingga total 24 armada. Namun, sampai akhir tahun ditargetkan dapat mencapai 30 armada," ungkap Arif.
Rencananya, lanjut dia, pesawat baru itu akan melayani rute regional yang dapat beroperasi di kuartal empat tahun ini. Kini pihaknya tengah merencanakan untuk bisa menerbangkan pesawat ke rute seperti Singapura, Bangkok, dan lainnya. Namun, saat ini perseroan tengah menunggu proses perizinan ke negara-negara tersebut.
Tiga rute tersebut, yakni Jakarta-Semarang (CGK-SMG) pulang pergi (PP), Jakarta-Yogyakarta (CGK-JOG) PP, dan Jakarta-Padang (CGK-PDG) PP. Rute ini mulai efektif pada Minggu (25/8/2013).
Chief Executive Officer PT Citilink Indonesia, Arif Wibowo mengatakan, penambahan frekuensi untuk CGK-SMG PP menjadi dua kali sehari. "Sementara untuk CGK-JOG PP menjadi tiga kali sehari, dan CGK-PDG menjadi tiga kali sehari," kata Arif dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/8/2013).
Menurutnya, dengan tingkat ketepatan penerbangan (On Time Performance) saat Lebaran kemarain mencapai 84 persen, perseroan optimistis dapat menjadi airline pilihan bagi masyarakat Indonesia. Arif meyakini pada awal semester dua dengan adanya penambahan frekuensi penerbangan di tiga rute ini, perseroan dapat berperan mengembangkan pariwisata dan bisnis di kota setempat.
Di sisi lain, lanjut dia, rute ini juga menjadi alternatif wisatawan, pelajar, dan mahasiswa mengingat tiga kota ini merupakan pusat pendidikan dan wisata.
Sekedar informasi, setiap hari maskapai ini memiliki 114 frekuensi penerbangan. Untuk jumlah penumpang Citilink rata-rata mencapai 500-600 ribu orang per bulan. Pihaknya menargetkan sampai akhir tahun, Citilink dapat menaikkan jumlah penumpang hingga 7 juta.
Menurut Arif, penambahan frekuensi penerbangan Citilink ini akan didukung oleh penambahan dua pesawat Airbus A320 baru miliknya. Rencananya dua pesawat ini akan didatangkan dari pabrik ke Indonesia pada semester dua 2013.
"Saat ini ada 22 armada, September mendatang kami akan menambah satu armada kemudian November satu armada lagi. Sehingga total 24 armada. Namun, sampai akhir tahun ditargetkan dapat mencapai 30 armada," ungkap Arif.
Rencananya, lanjut dia, pesawat baru itu akan melayani rute regional yang dapat beroperasi di kuartal empat tahun ini. Kini pihaknya tengah merencanakan untuk bisa menerbangkan pesawat ke rute seperti Singapura, Bangkok, dan lainnya. Namun, saat ini perseroan tengah menunggu proses perizinan ke negara-negara tersebut.
(izz)