Pelemahan rupiah belum berdampak ke dunia usaha
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit mengatakan, pengaruh melemahnya rupiah terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap dunia usaha masih relatif.
Dia memberi contoh, pihaknya sebagai pengusaha sepatu tidak terlalu terpengaruh karena mayoritas bahan sepatu produksinya berasal dari bahan lokal, sehingga tidak mendapatkan tekanan dari pelemahan mata uang lokal.
"Kalau kita di sini menghasilkan sepatu karena dasarnya mengekspor penghasilan dolar, ya kita belanja dolar lagi nggak pengaruh," ujar Anton di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Tetapi ada juga usaha dimana mayoritas bahan bakunya diimpor, seperti tepung terigu yang menggunakan gandum impor pasti akan berpengaruh dengan selisih kurs ini.
"Katakanlah biasanya pengusaha yang lalu beli gandum impor seharga USD10 harus siapkan Rp100 ribu. Sekarang kalau saya beli lagi harus siapkan Rp110 ribu. Pengusaha kan harus kalkulasi dengan harga baru ini agar tidak kehilangan momentum," lanjutnya.
Secara keseluruhan Anton menyebut dampak kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah belum terasa karena baru sekitar satu bulan ini rupiah terdepresiasi.
"Belum terasa karena baru satu sampa dua bulan ini. Tapi pasti ada (dampaknya) lah kalau dia mengimpor barangnya naik, pasti ada pengaruh," pungkas Anton.
Dia memberi contoh, pihaknya sebagai pengusaha sepatu tidak terlalu terpengaruh karena mayoritas bahan sepatu produksinya berasal dari bahan lokal, sehingga tidak mendapatkan tekanan dari pelemahan mata uang lokal.
"Kalau kita di sini menghasilkan sepatu karena dasarnya mengekspor penghasilan dolar, ya kita belanja dolar lagi nggak pengaruh," ujar Anton di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Tetapi ada juga usaha dimana mayoritas bahan bakunya diimpor, seperti tepung terigu yang menggunakan gandum impor pasti akan berpengaruh dengan selisih kurs ini.
"Katakanlah biasanya pengusaha yang lalu beli gandum impor seharga USD10 harus siapkan Rp100 ribu. Sekarang kalau saya beli lagi harus siapkan Rp110 ribu. Pengusaha kan harus kalkulasi dengan harga baru ini agar tidak kehilangan momentum," lanjutnya.
Secara keseluruhan Anton menyebut dampak kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah belum terasa karena baru sekitar satu bulan ini rupiah terdepresiasi.
"Belum terasa karena baru satu sampa dua bulan ini. Tapi pasti ada (dampaknya) lah kalau dia mengimpor barangnya naik, pasti ada pengaruh," pungkas Anton.
(rna)