Penerapan biofuel dalam solar 10% hemat USD3,5 M

Senin, 26 Agustus 2013 - 14:24 WIB
Penerapan biofuel dalam solar 10% hemat USD3,5 M
Penerapan biofuel dalam solar 10% hemat USD3,5 M
A A A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, kewajiban penggunaan biofuel sebesar 10 persen dalam bahan bakar solar akan banyak bermanfaat.

Salah satunya akan menghemat impor solar sebesar USD3,5 miliar atau 3,5 juta kiloliter (KL) dari angka total impor solar sebesar 35 juta KL (USD35 miliar).

"Dengan penerapan biofuel sebesar 10 persen ini kita bisa kurangi impor solar sebesar 3,5 juta KL atau USD3,5 miliar, ini sudah kita rampungkan," ujar Hatta di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (26/8/2013).

Selain itu, kebijakan ini akan membantu perkebunan sawit rakyat dan para pengusaha lokal, karena permintaan Crude Palm Oil (CPO) dari luar negeri menurun. Sehingga kebijakan meningkatkan campuran biofuel sebesar 10 persen dari sebelumnya 5 persen dalam solar ini akan banyak membantu.

"Kebetulan sekarang dan ke depan produksi CPO meningkat, di sisi lain market di luar turun. Jadi di samping melindungi pengusaha dan kebun rakyat kita juga akan mendapatkan pasar lagi," lanjuta dia.

Hatta mengaku telah melakukan rapat dengan Menteri Keuangan M Chatib Basri, Menteri Perindustrian MS Hidayat, serta Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Menurut dia, pada dasarnya semua pihak setuju dengan kebijakan ini.

"Saya maraton Sabtu rapat dengan Menkeu dan Menperin disambung Minggu untuk mantapkan itu. Saya rapat lagi dengan Pertamina, saya tanya Ibu Karen (Dirut Pertamina), dia bilang bisa. Jadi semua siap," ungkap Hatta.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1568 seconds (0.1#10.140)