Diserbu sentimen negatif, IHSG diprediksi terjungkal
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali terjungkal dalam perdagangan Rabu ini di tengah akumulasi banyaknya sentimen negatif.
Sentimen negatif tersebut, lanjut Edwin, seperti rencana serangan militer ke Suriah SEPTAPER-The Fed, hilangnya kepercayaan pelaku pasar atas pemerintah Indonesia menyusul tidak rasionalnya RAPBN 2014, tidak efektifnya paket stimulus yang dirilis minggu lalu, kejatuhan DJIA serta turunnya Indonesia ETF (EIDO:US) sebesar 8,41 persen.
"Bukan saya bermaksud menyebarkan cerita horor atau menakut-nakuti, tetapi nampaknya doa yang kita panjatkan menurut agama serta kepercayaan masing-masing harus semakin khusyu dan kuat agar level support IHSG di 3.800 dan USD/IDR 11.500 tidak tertembus," terang Edwin, Rabu (28/8/2013).
Untuk hari ini, Edwin memperkirakan IHSG akan berada pada rentang 3.768-4.060. Pola three black crows terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation di hari Rabu.
Kondisi ekonomi Amerika tampaknya kian tidak pasati setelah munculnya berita akan dilancarkannya aksi serangan militer ke Suriah menjadi faktor pendorong DJIA kembali terjungkal di hari Selasa sebesar 170,33 poin (1,14 persen) ditutup di level 14.776,13.
Dengan pelemahan tersebut, berarti selama dua hari DJIA turun tajam 234,38 poin (1,59 persen), diiringi kenaikan tajam The Vix sebesar 11,87 persen ditutup di level 16,77 di tengah naiknya data US home prices bulan Juni sebesar 0,9 persen (berdasarkan seasonally-adjusted basis).
Tetapi jika berdasarkan nonadjusted basis, home prices naik 2,2 persen (masih lebih rendah dibandingkan kenaikan harga tahun lalu sebesar 12,1 persen) serta meningkatnya consumer confidence bulan Agustus di level 81,5 (jauh lebih tinggi dibandingkan ekspektasi ekonom dilevel 79,1).
Sentimen negatif tersebut, lanjut Edwin, seperti rencana serangan militer ke Suriah SEPTAPER-The Fed, hilangnya kepercayaan pelaku pasar atas pemerintah Indonesia menyusul tidak rasionalnya RAPBN 2014, tidak efektifnya paket stimulus yang dirilis minggu lalu, kejatuhan DJIA serta turunnya Indonesia ETF (EIDO:US) sebesar 8,41 persen.
"Bukan saya bermaksud menyebarkan cerita horor atau menakut-nakuti, tetapi nampaknya doa yang kita panjatkan menurut agama serta kepercayaan masing-masing harus semakin khusyu dan kuat agar level support IHSG di 3.800 dan USD/IDR 11.500 tidak tertembus," terang Edwin, Rabu (28/8/2013).
Untuk hari ini, Edwin memperkirakan IHSG akan berada pada rentang 3.768-4.060. Pola three black crows terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation di hari Rabu.
Kondisi ekonomi Amerika tampaknya kian tidak pasati setelah munculnya berita akan dilancarkannya aksi serangan militer ke Suriah menjadi faktor pendorong DJIA kembali terjungkal di hari Selasa sebesar 170,33 poin (1,14 persen) ditutup di level 14.776,13.
Dengan pelemahan tersebut, berarti selama dua hari DJIA turun tajam 234,38 poin (1,59 persen), diiringi kenaikan tajam The Vix sebesar 11,87 persen ditutup di level 16,77 di tengah naiknya data US home prices bulan Juni sebesar 0,9 persen (berdasarkan seasonally-adjusted basis).
Tetapi jika berdasarkan nonadjusted basis, home prices naik 2,2 persen (masih lebih rendah dibandingkan kenaikan harga tahun lalu sebesar 12,1 persen) serta meningkatnya consumer confidence bulan Agustus di level 81,5 (jauh lebih tinggi dibandingkan ekspektasi ekonom dilevel 79,1).
(rna)