Laba bersih Multipolar melonjak signifikan
A
A
A
Sindonews.com - PT Multipolar Tbk (MLPL) sepanjang enam bulan pertama 2013 membukukan lonjakan signifikan terhadap laba bersih mencapai 1.639 persen menjadi Rp1,6 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp92 miliar.
Naiknya laba bersih perseroan ditopang dari keuntungan penjualan 4,4 persen saham Multipolar di PT Matahari Departemen Store (MDS) pada Maret 2013 sebesar Rp1,24 triliun. Selain itu, juga ditopang naiknya pendapatan sebesar 16 persen menjadi Rp6,63 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp5,7 triliun.
Naiknya kinerja perseroan pada semester I/2013 didukung pertumbuhan yang kuat dan konsisten dari bisnis hypermarket, departemen store dan teknologi informatika.
Di sektor ritel, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) melalui Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty mencatat penjualan naik 10 persen menjadi Rp5,45 triliun dari Rp4,97 triliun dengan laba bersih bertambah 164 persen menjadi Rp222 miliar dari Rp84 miliar.
Hingga akhir Juni 2013, MPPA telah membuka enam outlet baru, sehingga total outlet perseroan menjadi 86. Perseroan berencana membuka 14 outlet baru hingga penghujung tahun ini.
Sementara Matahari Departemen Store Tbk pada periode yang sama membukukan penjualan bersih sebesar 23 persen menjadi Rp2,74 triliun dari Rp2,23 triliun dengan laba bersih tumbuh 69 persen menjadi Rp265 miliar dari Rp157 miliar.
PT Multipolar Technology Tbk yang baru saja melepas sahamnya ke publik pada Juli tahun ini mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 42 persen menjadi Rp16,8 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp11,8 miliar.
Presiden Direktur MLPM Eddy Handoko mengatakan, semester I tahun ini merupakan tonggak bagi Multipolar.
"Kami berhasil menaikan pendapatan secara signifikan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham kami," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (29/8/2013).
Dia menjelaskan, investasi strategis perseroan di sektor ritel memmberikan hasil mengembirakan, sementara di saaat yang sama ada ruang besar untuk pertumbuhan di masa depan yang masih terbuka lebar.
"Kami juga melihat peluang baru yang menarik di sektor IT dan kami siap untuk menangkap peluang itu," tandasnya.
Naiknya laba bersih perseroan ditopang dari keuntungan penjualan 4,4 persen saham Multipolar di PT Matahari Departemen Store (MDS) pada Maret 2013 sebesar Rp1,24 triliun. Selain itu, juga ditopang naiknya pendapatan sebesar 16 persen menjadi Rp6,63 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp5,7 triliun.
Naiknya kinerja perseroan pada semester I/2013 didukung pertumbuhan yang kuat dan konsisten dari bisnis hypermarket, departemen store dan teknologi informatika.
Di sektor ritel, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) melalui Hypermart, Foodmart dan Boston Health & Beauty mencatat penjualan naik 10 persen menjadi Rp5,45 triliun dari Rp4,97 triliun dengan laba bersih bertambah 164 persen menjadi Rp222 miliar dari Rp84 miliar.
Hingga akhir Juni 2013, MPPA telah membuka enam outlet baru, sehingga total outlet perseroan menjadi 86. Perseroan berencana membuka 14 outlet baru hingga penghujung tahun ini.
Sementara Matahari Departemen Store Tbk pada periode yang sama membukukan penjualan bersih sebesar 23 persen menjadi Rp2,74 triliun dari Rp2,23 triliun dengan laba bersih tumbuh 69 persen menjadi Rp265 miliar dari Rp157 miliar.
PT Multipolar Technology Tbk yang baru saja melepas sahamnya ke publik pada Juli tahun ini mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 42 persen menjadi Rp16,8 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp11,8 miliar.
Presiden Direktur MLPM Eddy Handoko mengatakan, semester I tahun ini merupakan tonggak bagi Multipolar.
"Kami berhasil menaikan pendapatan secara signifikan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham kami," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (29/8/2013).
Dia menjelaskan, investasi strategis perseroan di sektor ritel memmberikan hasil mengembirakan, sementara di saaat yang sama ada ruang besar untuk pertumbuhan di masa depan yang masih terbuka lebar.
"Kami juga melihat peluang baru yang menarik di sektor IT dan kami siap untuk menangkap peluang itu," tandasnya.
(rna)