Asyik! Tarif KA ekonomi turun mulai September
A
A
A
Sindonews.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menurunkan tarif KA kelas ekonomi mulai 1 September. Penurunan tarif diklaim tidak akan mengurangi pelayanan terhadap penumpang.
Penurunan tarif KA ekonomi berlaku bagi jarak jauh, sedang, dan dekat, juga dapat dinikmati pengguna KRL Commuter Line di Jabodetabek. Jika dibanding dengan tarif sebelumnya, tarif KA ekonomi rata-rata mengalami penurunan 20-50 persen.
"Meski turun, kami terus melakukan penyempurnaan fasilitas-fasilitas yang mendukung kenyamanan KA, termasuk AC (penyejuk udara)," jelas Vice President Daop III Cirebon, Wawan Ariyanto, Jumat (30/8/2013).
Selain penyempurnaan AC, pihaknya juga melakukan perbaikan lain di antaranya toilet dan pembenahan pintu serta jendela KA. Dia mengakui, sebelumnya tarif KA ekonomi pernah mengalami penyesuaian setelah PT KAI mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan basic comfort di semua KA kelas ekonomi berupa penyediaan AC.
Pihaknya mengklaim kebijakan tersebut bukan tanpa alasan, mengingat penumpang KA kelas ekonomi pun tetap membutuhkan kenyamanan selama dalam perjalanan. Di sisi lain, kapasitas angkut penumpang untuk KA ekonomi 100 persen, tanpa ada penumpang yang berdiri, pedagang asongan, hingga aktivitas merokok di dalamnya.
"Kami sudah diinstruksikan untuk tidak melanggar kebijakan itu, sebagai pelayanan keamanan maupun kenyamanan para penumpang," ujarnya.
Manager Humas Daop III Cirebon, Eko Budiyanto menyebutkan, terjadi peningkatan penumpang KA 103 persen selama angkutan Lebaran tahun ini. Dia pun meyakini, angka kriminalitas selama angkutan Lebaran tahun ini nihil.
"Dibanding tahun lalu, volume penumpang angkutan Lebaran tahun ini naik sekitar 103 persen," ungkap dia.
Sementara, saat disinggung laba yang diterima pihaknya selama angkutan Lebaran, dia enggan menyebutkan hal tersebut. Pihaknya beralasan, semua laba dilaporkan ke pusat dan hanya pusat yang berhak membeberkannya.
Penurunan tarif KA ekonomi berlaku bagi jarak jauh, sedang, dan dekat, juga dapat dinikmati pengguna KRL Commuter Line di Jabodetabek. Jika dibanding dengan tarif sebelumnya, tarif KA ekonomi rata-rata mengalami penurunan 20-50 persen.
"Meski turun, kami terus melakukan penyempurnaan fasilitas-fasilitas yang mendukung kenyamanan KA, termasuk AC (penyejuk udara)," jelas Vice President Daop III Cirebon, Wawan Ariyanto, Jumat (30/8/2013).
Selain penyempurnaan AC, pihaknya juga melakukan perbaikan lain di antaranya toilet dan pembenahan pintu serta jendela KA. Dia mengakui, sebelumnya tarif KA ekonomi pernah mengalami penyesuaian setelah PT KAI mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan basic comfort di semua KA kelas ekonomi berupa penyediaan AC.
Pihaknya mengklaim kebijakan tersebut bukan tanpa alasan, mengingat penumpang KA kelas ekonomi pun tetap membutuhkan kenyamanan selama dalam perjalanan. Di sisi lain, kapasitas angkut penumpang untuk KA ekonomi 100 persen, tanpa ada penumpang yang berdiri, pedagang asongan, hingga aktivitas merokok di dalamnya.
"Kami sudah diinstruksikan untuk tidak melanggar kebijakan itu, sebagai pelayanan keamanan maupun kenyamanan para penumpang," ujarnya.
Manager Humas Daop III Cirebon, Eko Budiyanto menyebutkan, terjadi peningkatan penumpang KA 103 persen selama angkutan Lebaran tahun ini. Dia pun meyakini, angka kriminalitas selama angkutan Lebaran tahun ini nihil.
"Dibanding tahun lalu, volume penumpang angkutan Lebaran tahun ini naik sekitar 103 persen," ungkap dia.
Sementara, saat disinggung laba yang diterima pihaknya selama angkutan Lebaran, dia enggan menyebutkan hal tersebut. Pihaknya beralasan, semua laba dilaporkan ke pusat dan hanya pusat yang berhak membeberkannya.
(izz)