Ekonomi begejolak, Sulsel tak ingin kecolongan
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo tidak ingin kecolongan dengan kondisi perekonomian yang terjadi perlambatan baik itu secara nasional maupun global.
Syahrul menjelaskan, pihaknya akan mengambil kebijakan dalam jangka pendek, bukan jangka panjang sehingga dirinya tidak akan kecolongan mengantisipasi kondisi perekonomian yang terjadi saat ini.
"Langkah yang dilakukan, seperti kalau bermain layangan benangnya jangan terlalu diulur panjang. Ini harus diantispasi dengan kebijakan jangka pendek," ujarnya seusai memantau di RS Ibu Anak, Siti Fatimah, Jumat (30/8/2013).
Syahrul menjelaskan, pendekatan kecil seperti menyiapkan sembilan bahan kebutuhan pokok, kemudian komoditi yang siap untuk dijual. Terkait apakah akan mengoreksi pertumbuhan ekonomi, kemudian mendorong sektor apa yang akan diunggulkan menjaga stabilitas perekonomian.
Syahrul menjelaskan, Senin-Jumat (2-6 September), pihaknya akan segera melakukan konsolidasi, langkah apa saja yang akan dilakukan.
"Saya tidak mau kecolongan dengan kondisi perekonomian saat ini, sudah harus ada langkah yang diambil. Kami akan segera melakukan konsolidasi untuk membahas nya," paparnya.
Sebelumnya, Syahrul juga tidak ingin gegabah dalam mengambil sikap dengan kondisi perekonomian yang terjadi saat ini. Dia masih akan melihat perkembangan selama satu minggu ke depan.
"Saya akan pantau dulu perkembangannya seperti apa, soal pengoreksian nanti akan dilihat langkah yang dilakukan," jelas Syahryul beberapa waktu lalu saat di Rumah Jabatan.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Sulsel, M Firdha mengatakan, untuk menjaga stabilitas perekonomian, tentunya akan ada sektor-sektor keunggulan yang akan didorong.
"Salah satunya adalah sektor pertanian. Jika melihat seperti kondisi beberapa tahun lalu, Sulsel masih eksis dengan perekonomian dengan dukungan dari pertaniannya," ujarnya.
Syahrul menjelaskan, pihaknya akan mengambil kebijakan dalam jangka pendek, bukan jangka panjang sehingga dirinya tidak akan kecolongan mengantisipasi kondisi perekonomian yang terjadi saat ini.
"Langkah yang dilakukan, seperti kalau bermain layangan benangnya jangan terlalu diulur panjang. Ini harus diantispasi dengan kebijakan jangka pendek," ujarnya seusai memantau di RS Ibu Anak, Siti Fatimah, Jumat (30/8/2013).
Syahrul menjelaskan, pendekatan kecil seperti menyiapkan sembilan bahan kebutuhan pokok, kemudian komoditi yang siap untuk dijual. Terkait apakah akan mengoreksi pertumbuhan ekonomi, kemudian mendorong sektor apa yang akan diunggulkan menjaga stabilitas perekonomian.
Syahrul menjelaskan, Senin-Jumat (2-6 September), pihaknya akan segera melakukan konsolidasi, langkah apa saja yang akan dilakukan.
"Saya tidak mau kecolongan dengan kondisi perekonomian saat ini, sudah harus ada langkah yang diambil. Kami akan segera melakukan konsolidasi untuk membahas nya," paparnya.
Sebelumnya, Syahrul juga tidak ingin gegabah dalam mengambil sikap dengan kondisi perekonomian yang terjadi saat ini. Dia masih akan melihat perkembangan selama satu minggu ke depan.
"Saya akan pantau dulu perkembangannya seperti apa, soal pengoreksian nanti akan dilihat langkah yang dilakukan," jelas Syahryul beberapa waktu lalu saat di Rumah Jabatan.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Sulsel, M Firdha mengatakan, untuk menjaga stabilitas perekonomian, tentunya akan ada sektor-sektor keunggulan yang akan didorong.
"Salah satunya adalah sektor pertanian. Jika melihat seperti kondisi beberapa tahun lalu, Sulsel masih eksis dengan perekonomian dengan dukungan dari pertaniannya," ujarnya.
(gpr)