Hotel Santika Depok lirik pasar keluarga mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen Hotel Santika Depok meyakini minat masyarakat Depok terhadap hunian hotel bintang tiga yang nyaman dan strategis semakin tinggi. Apalagi terdapat kampus ternama, seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gunadarma.
GM Hotel Santika Depok, Ariestra Prasetio mengatakan, dengan dibukanya hotel Santika di Depok menjawab kebutuhan konsumen di kawasan ini. "Kata kuncinya kangen. Banyak orang tua mahasiswa yang ingin menemui anaknya 2-3 hari atau bahkan seminggu. Melakukan perjalanan tanpa pulang ke rumah membutuhkan tempat tinggal sementara dengan senyuman keramahtamahan. Kenyamanan ini mau dibawa dengan stay di tempat kita," ujarnya usai peresmian Hotel Santika Depok, di Jalan Raya Margonda, DMall, Sabtu (31/8/2013).
Hotel Santika Depok, lanjut Ariestra, sudah mulai dibuka sejak kemarin. Di mana pelanggannya adalah para orang tua mahasiswa yang menghadiri acara wisuda anaknya. Hingga Oktober 2013, hotel tersebut masih menawarkan harga promosi Rp495 ribu per malam.
"Kami masih harga promosi Rp495 ribu. Kemarin orang tua mahasiswa sudah check in, dan hari ini mulai check out," ungkapnya.
Corporate Director Sales and Marketing Hotel Santika Indonesia dan Resorts, Guido Andriano menambahkan, jika melihat peta persaingan hotel di Depok, pihaknya meyakini tak terlalu bermasalah. Sebab, banyak masyarakat sudah mengetahui imej Hotel Santika.
"Pasti ada persaingan. Tapi, kan marketnya berbeda, punya pasar sendiri. Barangkali kami punya dari sisi finansial atau harga lebih murah atau bisa memberikan kenyamanan lebih. Tetapi masyarakat lebih condong terhadap brand, yang sangat berpengaruh," terangnya.
Jika dibandingkan dengan Kota Bogor yang juga memiliki Hotel Santika di wilayah Baranangsiang, Guido menuturkan, pangsa pasar di sana juga dekat dengan mahasiswa. Di mana hotel tersebut menempel dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Botani Square.
"Di Bogor sangat menempel dengan IPB, minimum 20 kamar per hari terisi oleh kegiatan mahasiswa. Di sana juga sering ada convention yang punya kegiatan memakai ruang meeting di hotel kami. Pengaruh yang ada sangat kuat. Kami berharap ke depan di Depok juga demikian," tandas Guido.
GM Hotel Santika Depok, Ariestra Prasetio mengatakan, dengan dibukanya hotel Santika di Depok menjawab kebutuhan konsumen di kawasan ini. "Kata kuncinya kangen. Banyak orang tua mahasiswa yang ingin menemui anaknya 2-3 hari atau bahkan seminggu. Melakukan perjalanan tanpa pulang ke rumah membutuhkan tempat tinggal sementara dengan senyuman keramahtamahan. Kenyamanan ini mau dibawa dengan stay di tempat kita," ujarnya usai peresmian Hotel Santika Depok, di Jalan Raya Margonda, DMall, Sabtu (31/8/2013).
Hotel Santika Depok, lanjut Ariestra, sudah mulai dibuka sejak kemarin. Di mana pelanggannya adalah para orang tua mahasiswa yang menghadiri acara wisuda anaknya. Hingga Oktober 2013, hotel tersebut masih menawarkan harga promosi Rp495 ribu per malam.
"Kami masih harga promosi Rp495 ribu. Kemarin orang tua mahasiswa sudah check in, dan hari ini mulai check out," ungkapnya.
Corporate Director Sales and Marketing Hotel Santika Indonesia dan Resorts, Guido Andriano menambahkan, jika melihat peta persaingan hotel di Depok, pihaknya meyakini tak terlalu bermasalah. Sebab, banyak masyarakat sudah mengetahui imej Hotel Santika.
"Pasti ada persaingan. Tapi, kan marketnya berbeda, punya pasar sendiri. Barangkali kami punya dari sisi finansial atau harga lebih murah atau bisa memberikan kenyamanan lebih. Tetapi masyarakat lebih condong terhadap brand, yang sangat berpengaruh," terangnya.
Jika dibandingkan dengan Kota Bogor yang juga memiliki Hotel Santika di wilayah Baranangsiang, Guido menuturkan, pangsa pasar di sana juga dekat dengan mahasiswa. Di mana hotel tersebut menempel dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Botani Square.
"Di Bogor sangat menempel dengan IPB, minimum 20 kamar per hari terisi oleh kegiatan mahasiswa. Di sana juga sering ada convention yang punya kegiatan memakai ruang meeting di hotel kami. Pengaruh yang ada sangat kuat. Kami berharap ke depan di Depok juga demikian," tandas Guido.
(dmd)