Mega Expo, EMDE targetkan penjualan Rp150 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) memamerkan produk properti di dua kawasan, yakni Cinere Depok dan Sentul Bogor dalam Mega Expo 2013. Acara yang digelar di Mal Cinere tersebut ditergetkan meraup penjualan hingga Rp150 miliar selama 17 hari.
Chief of Sales and Marketing Communication Megapolitan Developments Desi Yuliana mengatakan, produk yang dipamerkan masih berupa apartemen, landed house dan commercial. Hingga hari ketiga pameran, penjualan yang diraup mencapai Rp11 miliar.
"Target Expo Rp150 miliar di Cinere Depok dan Sentul Bogor. Salah satunya Cinere One Residence, lalu Cinere Park View kami target Rp80 miliar terjual," ujarnya kepada wartawan di Mal Cinere, Minggu (1/9/2013) malam.
Desi menambahkan produk yang paling laku keras, yakni Central Bussiness District (CBD) di Cinere karena masyarakat melihat pengaruh pembangunan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) dan Depok-Antasari (Desari) Tol desari dan Cijago, CBD oke.
"Target tahun ini Rp200 miliar di Cinere Park View. Sebanyak 20 unit pertama, diskonnya 10 plus 5 persen untuk pembelian cash. Untuk Cinere Bellevue Suite saja tower A sudah laku 100 persen, tower B sudah laku 60 persen," katanya.
Desi menjelaskan, bisnis properti di Depok memberi keuntungan yang berlipat ganda. Kenaikan produk Megapolitan di Cinere sejak awal tahun 2013 naik 15 persen. Setelah pameran Mega Expo, Desi mengungkapkan bahwa harga Cinere Park View naik 2,5 persen.
"Biasanya siklusnya tren pembelian selalu ramai di akhir tahun karena setiap developer memberikan penawaran menarik. Kuartal IV, developer fokus jualan serta untuk proyeksi 2014. Selain itu, banyak konsumen di awal-awal biasanya melihat-lihat dulu, bagus enggak sih produknya, baru deh menjelang akhir tahun memborong," paparnya.
Meski kawasan Depok lainnya di Jalan Raya Margonda tengah terjadi perlombaan antar investor properti yang juga membangun apartemen dan hotel, namun Desi yakin bahwa pasar Megapolitan di Cinere tak akan terpengaruh. Pasalnya, kata dia, Cinere memang khusus bagi masyarakat menengah ke atas atau high middle class, sementara Margonda menyasar pada mahasiswa.
"Kami memantau juga situasi di Margonda, tapi kami enggak khawatir karena Cinere punya pasar sendiri. Kalau Margonda kan targetnya untuk mahasiswa atau anak-anak kuliah. Kalau Cinere (targetnya) menengah ke atas, Cinere itu Pondok Indahnya Depok," tutupnya.
Chief of Sales and Marketing Communication Megapolitan Developments Desi Yuliana mengatakan, produk yang dipamerkan masih berupa apartemen, landed house dan commercial. Hingga hari ketiga pameran, penjualan yang diraup mencapai Rp11 miliar.
"Target Expo Rp150 miliar di Cinere Depok dan Sentul Bogor. Salah satunya Cinere One Residence, lalu Cinere Park View kami target Rp80 miliar terjual," ujarnya kepada wartawan di Mal Cinere, Minggu (1/9/2013) malam.
Desi menambahkan produk yang paling laku keras, yakni Central Bussiness District (CBD) di Cinere karena masyarakat melihat pengaruh pembangunan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) dan Depok-Antasari (Desari) Tol desari dan Cijago, CBD oke.
"Target tahun ini Rp200 miliar di Cinere Park View. Sebanyak 20 unit pertama, diskonnya 10 plus 5 persen untuk pembelian cash. Untuk Cinere Bellevue Suite saja tower A sudah laku 100 persen, tower B sudah laku 60 persen," katanya.
Desi menjelaskan, bisnis properti di Depok memberi keuntungan yang berlipat ganda. Kenaikan produk Megapolitan di Cinere sejak awal tahun 2013 naik 15 persen. Setelah pameran Mega Expo, Desi mengungkapkan bahwa harga Cinere Park View naik 2,5 persen.
"Biasanya siklusnya tren pembelian selalu ramai di akhir tahun karena setiap developer memberikan penawaran menarik. Kuartal IV, developer fokus jualan serta untuk proyeksi 2014. Selain itu, banyak konsumen di awal-awal biasanya melihat-lihat dulu, bagus enggak sih produknya, baru deh menjelang akhir tahun memborong," paparnya.
Meski kawasan Depok lainnya di Jalan Raya Margonda tengah terjadi perlombaan antar investor properti yang juga membangun apartemen dan hotel, namun Desi yakin bahwa pasar Megapolitan di Cinere tak akan terpengaruh. Pasalnya, kata dia, Cinere memang khusus bagi masyarakat menengah ke atas atau high middle class, sementara Margonda menyasar pada mahasiswa.
"Kami memantau juga situasi di Margonda, tapi kami enggak khawatir karena Cinere punya pasar sendiri. Kalau Margonda kan targetnya untuk mahasiswa atau anak-anak kuliah. Kalau Cinere (targetnya) menengah ke atas, Cinere itu Pondok Indahnya Depok," tutupnya.
(rna)