Pagi ini, rupiah masih tertekan
A
A
A
Sindonews.com - Posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari kedua pekan ini masih mengalami tekanan.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.30 WIB, rupiah berada di level Rp11.308/USD. Posisi itu menguat dibanding sore kemarin, yang berada di level Rp11.371/USD
Namun data yahoofinance mencatat bahwa mata uang domestik berada di Rp10.975/USD dengan kisaran Rp10.975/USD. Posisi tersebut melemah 60 poin dibanding awal pekan ini di Rp10.915/USD.
Sementara data Sindonews bersumber dari Limas mencatat rupiah hari ini diperdagangkan pada harga Rp10.978/USD, melemah 60 poin dibanding perdagangan hari kemarin yang berada di level Rp10.918/USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah hari ini memiliki potensi menguat tipis di tengah rilis inflasi yang berada di bawah estimasi ditambah menguatnya sejumlah mata uang regional.
"Dengan penguatan mata uang Asia sedikit membantu laju penguatan rupiah meski tipis di kisaran Rp10.890-Rp10.989 per USD," kata Reza, Selasa (3/9/2013).
Sementara sentimen yang akan mempengaruhi laju rupiah, seperti IMF yang memprediksi defisit transaksi berjalan Indonesia dapat membengkak menjadi 3,5 persen dari PDB dari prediksi sebelumnya 3,3 persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 5,25 persen dibanding prediksi awal sebesar 6,3 persen pada April.
Di samping itu, IMF juga memprediksi inflasi Indonesia akan melambung hingga angka 9,5 persen pada akhir 2013 mendatang.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.30 WIB, rupiah berada di level Rp11.308/USD. Posisi itu menguat dibanding sore kemarin, yang berada di level Rp11.371/USD
Namun data yahoofinance mencatat bahwa mata uang domestik berada di Rp10.975/USD dengan kisaran Rp10.975/USD. Posisi tersebut melemah 60 poin dibanding awal pekan ini di Rp10.915/USD.
Sementara data Sindonews bersumber dari Limas mencatat rupiah hari ini diperdagangkan pada harga Rp10.978/USD, melemah 60 poin dibanding perdagangan hari kemarin yang berada di level Rp10.918/USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah hari ini memiliki potensi menguat tipis di tengah rilis inflasi yang berada di bawah estimasi ditambah menguatnya sejumlah mata uang regional.
"Dengan penguatan mata uang Asia sedikit membantu laju penguatan rupiah meski tipis di kisaran Rp10.890-Rp10.989 per USD," kata Reza, Selasa (3/9/2013).
Sementara sentimen yang akan mempengaruhi laju rupiah, seperti IMF yang memprediksi defisit transaksi berjalan Indonesia dapat membengkak menjadi 3,5 persen dari PDB dari prediksi sebelumnya 3,3 persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 5,25 persen dibanding prediksi awal sebesar 6,3 persen pada April.
Di samping itu, IMF juga memprediksi inflasi Indonesia akan melambung hingga angka 9,5 persen pada akhir 2013 mendatang.
(rna)