Australia pertahankan suku bunga 2,5%
A
A
A
Sindonews.com - Bank sentral Australia (The Reserve Bank of Australia/RBA) hari ini mempertahankan suku bunga di angka 2,5 persen.
Bulan lalu, RBA memangkas suku bunga ke level terendah sejak didirikan pada 1959, menggarisbawahi kekhawatiran perlambatan setelah negara yang sempat mengalami booming pertambangan selama satu dekade itu melambat .
"Pada pertemuan hari ini, dewan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di 2,5 persen," ujar Gubernur RBA, Glenn Stevens dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP.
RBA tercatat telah menurunkan suku bunga 25 basis poin sebanyak dua kali pada Mei dan Agustus 2013, di mana mereka akan terus mengkaji prospek dan menyesuaikan kebijakan yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dalam permintaan dan inflasi yang konsisten sesuai dengan target.
Bank mengatakan meskipun mata uang lokal tetap pada tingkat tinggi, namun terdepresiasi sekitar 15 persen sejak April lalu. Hal itu akan jatuh lebih jauh dari waktu ke waktu, yang akan membantu menumbuhkan rebalancing pertumbuhan ekonomi.
RBA menyebutkan ekonomi telah tumbuh sedikit di bawah tren selama 2012, dan diperkirakan akan terus berlanjut dalam waktu dekat karena menyesuaikan dengan tingkat yang lebih rendah dari investasi pertambangan.
Bulan lalu, RBA memangkas suku bunga ke level terendah sejak didirikan pada 1959, menggarisbawahi kekhawatiran perlambatan setelah negara yang sempat mengalami booming pertambangan selama satu dekade itu melambat .
"Pada pertemuan hari ini, dewan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di 2,5 persen," ujar Gubernur RBA, Glenn Stevens dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP.
RBA tercatat telah menurunkan suku bunga 25 basis poin sebanyak dua kali pada Mei dan Agustus 2013, di mana mereka akan terus mengkaji prospek dan menyesuaikan kebijakan yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dalam permintaan dan inflasi yang konsisten sesuai dengan target.
Bank mengatakan meskipun mata uang lokal tetap pada tingkat tinggi, namun terdepresiasi sekitar 15 persen sejak April lalu. Hal itu akan jatuh lebih jauh dari waktu ke waktu, yang akan membantu menumbuhkan rebalancing pertumbuhan ekonomi.
RBA menyebutkan ekonomi telah tumbuh sedikit di bawah tren selama 2012, dan diperkirakan akan terus berlanjut dalam waktu dekat karena menyesuaikan dengan tingkat yang lebih rendah dari investasi pertambangan.
(dmd)