Wisman diharapkan sumbang devisa USD10 M
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan hingga akhir tahun ini, sebanyak 8,6 juta turis mancanegara akan berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Tanah Air dan berkontribusi terhadap devisa negara mencapai USD9-10 miliar.
"Akan dicapai pertumbuhan 8,6 juta (wisman) minimal, mudah-mudahan bisa lebih tinggi dari itu dan penghasilan devisanya sekitar USD9 sampai USD10 miliar di tahun ini," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Perhitungan tersebut didasarkan pada proyeksi pertumbuhan wisatawan asing yang diperkirakan tumbun sekitar 6-7 persen hingga akhir 2013.
Adapun tujuan utama kunjungan wisata biasanya tersebar ke sejumlah lokasi seperti Bali, Jakarta dan Batam.
Mari menyebut, pada bulan Juli sempat terjadi penurunan pertumbuhan (year on year) kunjungan turis asing yang hanya tercatat 2,37 persen lantaran adanya pengaruh bulan Ramadan.
Namun demikian, dirinya memastikan kondisi tersebut telah berangsur normal saat ini sejalan dengan berlangsung beberapa acara internasional yang mengambil lokasi di sejumlah tempat di Indonesia.
"Pertumbuhannya rendah hanya 2 persen, ini karena fenomena puasa. Jadi kita berharap Agustus-September itu ada event, Agustus kan season untuk holiday, September sampai November ada APEC, Miss World, WTO, World Toilet Summit. Jadi banyak kegiatan lah," tutur dia.
"Akan dicapai pertumbuhan 8,6 juta (wisman) minimal, mudah-mudahan bisa lebih tinggi dari itu dan penghasilan devisanya sekitar USD9 sampai USD10 miliar di tahun ini," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Perhitungan tersebut didasarkan pada proyeksi pertumbuhan wisatawan asing yang diperkirakan tumbun sekitar 6-7 persen hingga akhir 2013.
Adapun tujuan utama kunjungan wisata biasanya tersebar ke sejumlah lokasi seperti Bali, Jakarta dan Batam.
Mari menyebut, pada bulan Juli sempat terjadi penurunan pertumbuhan (year on year) kunjungan turis asing yang hanya tercatat 2,37 persen lantaran adanya pengaruh bulan Ramadan.
Namun demikian, dirinya memastikan kondisi tersebut telah berangsur normal saat ini sejalan dengan berlangsung beberapa acara internasional yang mengambil lokasi di sejumlah tempat di Indonesia.
"Pertumbuhannya rendah hanya 2 persen, ini karena fenomena puasa. Jadi kita berharap Agustus-September itu ada event, Agustus kan season untuk holiday, September sampai November ada APEC, Miss World, WTO, World Toilet Summit. Jadi banyak kegiatan lah," tutur dia.
(rna)