DPR: Target RPJMN bidang infrastruktur sulit tercapai
A
A
A
Sindonews.com - Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 bidang infrastruktur diperkirakan sulit tercapai.
Pasalnya, tren penyerapan anggaran kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) terus mengalami pelambatan.
Anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia mengungkapkan, setiap tahun anggaran bidang infrastruktur terus bertambah. Namun tidak pernah diimbangi dengan kinerja penyerapan anggaran yang memadai.
Misalnya, kata dia, anggaran Kementerian PU tahun 2013 mencapai Rp83,33 triliun. Namun, realisasi anggaran baru sebesar Rp20,4 triliun atau 24,5 persen dari pagu anggaran yang tersedia.
"Bahkan Kemenhub hingga akhir semester I/2013 penyerapan anggarannya hanya 17,6 persen atau Rp6,2 triliun dari pagu Rp35 triliun. Penyerapan anggaran Kemenhub ini lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 20,5 persen pada periode yang sama," kata Yudi dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Penyerapann anggaran di Kemenpera dan KPDT juga termasuk dalam daftar Kementerian atau Lembaga (K/L) dengan penyerapan terendah. KPDT baru menyerap 10,7 persen atau sebesar RRp269 miliar dari pagu Rp2,51 triliun.
Sementara, penyerapan anggaran Kemenpera sebesar 16,8 persen atau sebesar Rp792 miliar dari pagu Rp4,72 miliar. Hingga akhir semester I/2013, belanja K/L dibidang infrastruktur masih rendah. Sebagian besar dibawah 20 persen.
"Bahkan, untuk belanja modal serapannya hanya 17,7 persen atau Rp34 triliun dari pagu APBNP sebesar Rp192,6 triliun. Penyerapan belanja modal pada semester I/2013 ini lebih rendah dibandingkan periode sama pada 2012 yang mencapai 18,2 persen," pungkas dia.
Pasalnya, tren penyerapan anggaran kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) terus mengalami pelambatan.
Anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia mengungkapkan, setiap tahun anggaran bidang infrastruktur terus bertambah. Namun tidak pernah diimbangi dengan kinerja penyerapan anggaran yang memadai.
Misalnya, kata dia, anggaran Kementerian PU tahun 2013 mencapai Rp83,33 triliun. Namun, realisasi anggaran baru sebesar Rp20,4 triliun atau 24,5 persen dari pagu anggaran yang tersedia.
"Bahkan Kemenhub hingga akhir semester I/2013 penyerapan anggarannya hanya 17,6 persen atau Rp6,2 triliun dari pagu Rp35 triliun. Penyerapan anggaran Kemenhub ini lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 20,5 persen pada periode yang sama," kata Yudi dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Penyerapann anggaran di Kemenpera dan KPDT juga termasuk dalam daftar Kementerian atau Lembaga (K/L) dengan penyerapan terendah. KPDT baru menyerap 10,7 persen atau sebesar RRp269 miliar dari pagu Rp2,51 triliun.
Sementara, penyerapan anggaran Kemenpera sebesar 16,8 persen atau sebesar Rp792 miliar dari pagu Rp4,72 miliar. Hingga akhir semester I/2013, belanja K/L dibidang infrastruktur masih rendah. Sebagian besar dibawah 20 persen.
"Bahkan, untuk belanja modal serapannya hanya 17,7 persen atau Rp34 triliun dari pagu APBNP sebesar Rp192,6 triliun. Penyerapan belanja modal pada semester I/2013 ini lebih rendah dibandingkan periode sama pada 2012 yang mencapai 18,2 persen," pungkas dia.
(izz)