Eurostat: Zona Euro lolos dari resesi
A
A
A
Sindonews.com - Pertumbuhan positif Zona Euro pada kuartal kedua (Q2) 2013, memberikan sinyal bahwa blok tersebut telah lolos dari resesi ekonomi yang mengungkung selama 18 bulan.
Dilansir dari AFP, Rabu (4/9/2013), Badan Statistik Eropa, Eurostat mencatat perekonomian di 17 negara mata uang tunggal, rumah bagi sekitar 340 juta orang, tumbuh 0,3 persen pada tiga bulan hingga Juni. Angka tersebut lebih baik dibandingkan dengan kontraksi 0,2 persen pada kuartal pertama.
Sementara secara luas di 27 negara Uni Eropa, ekonomi tumbuh 0,4 persen pada kuartal kedua, lebih baik dari pembacaan awal 0,3 persen, dan setelah menyusut 0,1 persen pada kuartal pertama. Namun, dibandingkan dengan output pada kuartal kedua 2012, Zona Euro menyusut 0,5 persen, sementara Uni Eropa datar.
Eurostat mengungkapkan pemain terbaik pada kuartal kedua adalah Portugal, dengan pertumbuhan sebesar 1,1 persen. Sementara ekonomi terbesar di Eropa, Jerman, Inggris, Finlandia dan Lithuania, masing-masing diperluas sebesar 0,7 persen.
Kontraksi terbesar berada di Siprus (1,4 persen), diikuti Slovenia (0,3 persen), serta Italia dan Belanda yang keduanya menyusut 0,2 persen pada kuartal kedua.
Angka pertumbuhan kuartal kedua yang positif dari tahun lalu, analis dan pejabat menyambut sebagai akhir dari resesi.
Data lain pada Rabu menunjukkan, bahwa penjualan ritel zona euro pada Juli naik tipis 0,1 persen, setelah volume jatuh 0,7 persen pada Juni.
Namun, dibandingkan dengan Juli 2012, penjualan ritel turun 1,3 persen, mencerminkan bagaimana kemerosotan ekonomi terus menjaga permintaan konsumen, pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, pada periode sama, ekonomi AS juga tumbuh 0,6 persen dibandingkan dengan kuartal pertama, dan naik 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dilansir dari AFP, Rabu (4/9/2013), Badan Statistik Eropa, Eurostat mencatat perekonomian di 17 negara mata uang tunggal, rumah bagi sekitar 340 juta orang, tumbuh 0,3 persen pada tiga bulan hingga Juni. Angka tersebut lebih baik dibandingkan dengan kontraksi 0,2 persen pada kuartal pertama.
Sementara secara luas di 27 negara Uni Eropa, ekonomi tumbuh 0,4 persen pada kuartal kedua, lebih baik dari pembacaan awal 0,3 persen, dan setelah menyusut 0,1 persen pada kuartal pertama. Namun, dibandingkan dengan output pada kuartal kedua 2012, Zona Euro menyusut 0,5 persen, sementara Uni Eropa datar.
Eurostat mengungkapkan pemain terbaik pada kuartal kedua adalah Portugal, dengan pertumbuhan sebesar 1,1 persen. Sementara ekonomi terbesar di Eropa, Jerman, Inggris, Finlandia dan Lithuania, masing-masing diperluas sebesar 0,7 persen.
Kontraksi terbesar berada di Siprus (1,4 persen), diikuti Slovenia (0,3 persen), serta Italia dan Belanda yang keduanya menyusut 0,2 persen pada kuartal kedua.
Angka pertumbuhan kuartal kedua yang positif dari tahun lalu, analis dan pejabat menyambut sebagai akhir dari resesi.
Data lain pada Rabu menunjukkan, bahwa penjualan ritel zona euro pada Juli naik tipis 0,1 persen, setelah volume jatuh 0,7 persen pada Juni.
Namun, dibandingkan dengan Juli 2012, penjualan ritel turun 1,3 persen, mencerminkan bagaimana kemerosotan ekonomi terus menjaga permintaan konsumen, pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, pada periode sama, ekonomi AS juga tumbuh 0,6 persen dibandingkan dengan kuartal pertama, dan naik 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(dmd)