India tunjuk gubernur bank sentral baru
A
A
A
Sindonews.com - Ekonom top Raghuram Rajan, yang terkenal dengan prediksi krisis keuangan global pada 2008, ditunjuk sebagai gubernur bank sentral India baru. Ini akan menjadi tugas berat, mengingat India tengah dilanda badai keuangan terburuk sepajang masa. Di mana rupee anjlok di posisi terendah terhadap dolar AS (USD).
Mantan kepala ekonom IMF tersebut menggantikan posisi Duvvuri Subbarao di bank sentral (Reserve Bank of India/RBI) yang telah berjuang menghentikan kejatuhan rupee di tengah perlambatan ekonomi.
Rajan tiba di markas RBI, pusat keuangan Mumbai untuk bertemu dengan rekan-rekan barunya menjelang serah terima dengan Subbarao. Dia akan mengambil alih operasional efektif Kamis (5/9/2013).
Berbagai tanggapan pun muncul atas kehadirannya. Maklum, upaya mengangkat India yang sudah babak belur sulit dilakukan oleh hanya satu orang.
"Ini akan menjadi tidak adil mengharapkan keajaiban dari satu orang," kata Siddhartha Sanyal, kepala ekonom India di Barclays Capital, seperti dilansir dari AFP.
Sementara Abheek Barua, Kepala Ekonom HDFC Bank menyebut Rajan lebih inovatif dari Subbarao yang menghabiskan lima tahun di kursi RBI. "Saya rasa dia akan lebih agresif. Tugas pertamanya adalah menstabilkan rupee dan kemudian membantu mengekang beberapa langkah liqudity - pengetatan untuk membantu mendorong pertumbuhan," ujarnya.
RBI telah memperkenalkan serangkaian langkah dalam beberapa bulan terakhir untuk mencoba menghentikan kejatuhan rupee, mata uang Asia dengan performa terburuk tahun ini, yaitu dengan menaikkan suku bunga jangka pendek dan pengetatan dalam sistem kas.
Rupee diperdagangkan di posisi terendah mendekati rekor 68,6 terhadap dolar pada Rabu pagi. Tapi, dealer melaporkan kemungkinan intervensi RBI, dengan menjual dolar melalui bank-bank pemerintah turut membantu menarik kembali ke 66,91 rupee pada perdagangan sore.
Mantan kepala ekonom IMF tersebut menggantikan posisi Duvvuri Subbarao di bank sentral (Reserve Bank of India/RBI) yang telah berjuang menghentikan kejatuhan rupee di tengah perlambatan ekonomi.
Rajan tiba di markas RBI, pusat keuangan Mumbai untuk bertemu dengan rekan-rekan barunya menjelang serah terima dengan Subbarao. Dia akan mengambil alih operasional efektif Kamis (5/9/2013).
Berbagai tanggapan pun muncul atas kehadirannya. Maklum, upaya mengangkat India yang sudah babak belur sulit dilakukan oleh hanya satu orang.
"Ini akan menjadi tidak adil mengharapkan keajaiban dari satu orang," kata Siddhartha Sanyal, kepala ekonom India di Barclays Capital, seperti dilansir dari AFP.
Sementara Abheek Barua, Kepala Ekonom HDFC Bank menyebut Rajan lebih inovatif dari Subbarao yang menghabiskan lima tahun di kursi RBI. "Saya rasa dia akan lebih agresif. Tugas pertamanya adalah menstabilkan rupee dan kemudian membantu mengekang beberapa langkah liqudity - pengetatan untuk membantu mendorong pertumbuhan," ujarnya.
RBI telah memperkenalkan serangkaian langkah dalam beberapa bulan terakhir untuk mencoba menghentikan kejatuhan rupee, mata uang Asia dengan performa terburuk tahun ini, yaitu dengan menaikkan suku bunga jangka pendek dan pengetatan dalam sistem kas.
Rupee diperdagangkan di posisi terendah mendekati rekor 68,6 terhadap dolar pada Rabu pagi. Tapi, dealer melaporkan kemungkinan intervensi RBI, dengan menjual dolar melalui bank-bank pemerintah turut membantu menarik kembali ke 66,91 rupee pada perdagangan sore.
(dmd)