Karawang jadi pilot project pemetaan lahan sawah

Rabu, 04 September 2013 - 17:45 WIB
Karawang jadi pilot...
Karawang jadi pilot project pemetaan lahan sawah
A A A
Sindonews.com - Karawang menjadi pilot project pemetaan lahan sawah nasional, lantaran terdapat perbedaan data lahan sawah di Kabupaten Karawang.

Hal tersebut diakui Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang, Kadarisman pada kegiatan Pelatihan Pengumpulan Data Lahan Berbasis Peta, yang merupakan tahap awal program Pemetaan Lahan Nasional.

"Saat ini terdapat perbedaan data lahan sawah yang dimiliki oleh Dinas Pertanian, Perum Jasa Tirta II, BPS (Badan Pusat Statistik), BPN (Badan Pertanahan Negara), dan bahkan citra satelit," ujarnya yang ditemui di Indo Alam Sari, Jalan Interchange, Kabupaten Karawang, Rabu (4/9/2013).

Dikatakannya, Dinas Pertanian sendiri melalui kegiatan pendataan lahan yang dilakukan oleh para penyuluh mendapatkan data luas lahan baku sawah di Kab. Karawang mencapai 93.800 hektar, dengan kepemilikan sawah dari luar Kab. Karawang mencapai 3.400 pemilik.

Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Teddy Rusfendi Sutisna mengatakan, perkembangan Kabupaten Karawang saat ini dinilainya sangat signifikan, dan dalam beberapa tahun ke depan perkembangan tersebut akan semakin pesat. Hal tersebut menurutnya perlu menjadi perhatian, khususnya terkait kondisi lahan pertanian yang ada, agar tidak tergerus oleh perkembangan daerah yang semakin pesat.

Lebih lanjut Sekda mengatakan, adanya perbedaan dalam jumlah lahan baku sawah yang dimiliki BPS, BPN, serta kondisi riil yang ada sangat mungkin terjadi. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan dalam kondisi existing dengan data administratif, sehingga terdapat kemungkinan bahwa kondisi yang sebenarnya kurang dari data administratif yang ada.

"Hal ini tentunya perlu diluruskan karena akan berpengaruh terhadap capaian produksi pertanian ke depan," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut sangat penting dan akan menjadi embrio bagi Kabupaten Karawang untuk menentukan lahan pertanian berkelanjutan, dengan demikian dapat diketahui secara pasti berapa dan dimana lokasi lahan pertanian yang tidak boleh diganggu gugat, melainkan harus terus dipelihara di masa yang akan datang.

"Ini perlu menjadi perhatian bagi kita semua dalam rangka meng-sinkron-kan data untuk mengetahui lahan pertanian yang pasti," ujarnya seraya menyarankan agar kegiatan ini hendaknya juga dapat implementasikan pada sektor lainnya, seperti perikanan dan kelautan.

Sementara, Tasrimbillah dari Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu langkah dalam upaya untuk memperbaiki dan menyempurnakan data lahan pertanian dan perkebunan yang ada.

Intinya adalah dengan menyusun neraca lahan yang ada sehingga perubahan atau peralihan status lahan bisa terus diikuti perkembangannya. "Setidaknya setiap tahun dapat tercipta data lahan pertanian yang up-to-date," ujarnya.

Menurutnya, ketidakakuratan data lahan sawah yang dimiliki akan menimbulkan kendala terhadap pemecahan masalah pertanian. Dimana tanpa data akurat, tentunya akan sulit bagi kita untuk menghitung kapasitas produksi yang sebenarnya. Selain itu, keputusan import beras akan menjadi lebih tepat apabila di dukung dengan data akurat, apakah perlu impor atau tidak.

"Program ini akan diterapkan secara nasional di seluruh Indonesia, dimana Kab. Karawang menjadi salah satu pilot project-nya," imbuhnya.

Sementara itu, Kementerian Pertanian Republik Indonesia menjadikan Kabupaten Karawang sebagai lokasi awal untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengumpulan Data Lahan Berbasis Peta, yang merupakan tahap awal program Pemetaan Lahan Nasional. Kegiatan berlangsung di RM. Indo Alam Sari, Jalan Interchange, Karawang Barat dibawah bimbingan langsung dari Tim Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian.

Kegiatan tersebut diikuti oleh para Kepala UPTD Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan, Kepala BP3K, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, serta para PPL dan THL se-kabupaten Karawang.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)