Peternak oplos pakan ayam dengan roti kadaluarsa

Jum'at, 06 September 2013 - 10:15 WIB
Peternak oplos pakan...
Peternak oplos pakan ayam dengan roti kadaluarsa
A A A
Sindonews.com - Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) memukul hampir semua sektor perekonomian. Kalangan peternak ayam petelur juga merasakan imbas dari melemahnya mata uang domestik.

Pasalnya selama ini, mayoritas pakan ayam (sentrat) diproduksi oleh perusahaan-perusahaan asing. Akibat nilai tukar rupiah yang jeblok menyebabkan harga pakan ayam terkerek naik.

Salah satu peternak ayam petelur di Desa Pacarpeluk, Jombang, Jawa Timur, Bambang Suirman (50) mengakui bahwa sejak beberapa hari terakhir ini, harga pakan ayam naik Rp15 ribu/sak.

"Sekarang harga sentrat yang sebelumnya Rp301 ribu302 ribu/sak, kini melonjak menjadi Rp317 ribu/sak," kata dia, Jumat (6/9/2013).

Tak hanya sentrat, harga sejumlah pakan campuran lainnya juga ikut naik. Misalnya, katul yang sebelumnya Rp2.300/kilogram (kg) menjadi Rp2.700/kg. Sedangkan jagung yang sebelumnya Rp3.200 menjadi Rp3.500/kg.

Pusing dengan kenaikan harga pakan ayam tersebut, Bambang melakukan berbagai macam cara, diantaranya dengan mencampur pakan ayamnya dengan roti bekas atau roti-roti kedaluarsa.

Hal itu dilakukan karena dibandingkan dengan katul atau jagung, harga roti bekas atau roti kedaluarsa ini jauh lebih murah, hanya sekitar Rp1.500-2.000/kg.

"Meski dicampur roti bekas, telur ayam tetap aman dikonsumsi masyarakat dan tidak berbahaya," tandas dia.

Sementara itu, peternak kembali dibuat resah karena kabar yang diperoleh dari produsen, harga pakan ayam akan kembali naik dalam beberapa hari mendatang.

Jika kondisi ini dibiarkan, peternak khawatir mereka akan gulung tikar. "Karena meski harga pakan naik, tapi kami belum menaikkan harga telur, masih Rp15 ribu/kg," ujar Bambang.

Karena itu, para peternak mendesak pemerintah segera menurunkan harga pakan ayam atau paling tidak memberi subsidi agar mereka tidak bangkrut atau gulung tikar.
(rna)
Berita Terkait
Wow BEEF Membangun Pusat...
Wow BEEF Membangun Pusat Peternakan Terintegrasi di Subang Kapasitas 28.000 Ton
Jelang Purna Tugas,...
Jelang Purna Tugas, Puluhan Polisi Kembangkan Minat Berternak
Bulukumba Optimalkan...
Bulukumba Optimalkan Potensi Sektor Peternakan Lewat Kampung Sapi
Telur Tetas Asal Klaten...
Telur Tetas Asal Klaten Terbang ke Vietnam, Sektor Perunggasan Tumbuh Positif
Warga Pagenggang Lebak...
Warga Pagenggang Lebak Apresiasi Peternakan Sistem Close House
Tidak Punya Izin, Peternakan...
Tidak Punya Izin, Peternakan Babi di Klaten Ditutup Sat Pol PP
Berita Terkini
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
8 jam yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
8 jam yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
9 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
9 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
9 jam yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
10 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved