Target harga saham AISA diproyeksi Rp1.690-1.850

Minggu, 08 September 2013 - 16:35 WIB
Target harga saham AISA...
Target harga saham AISA diproyeksi Rp1.690-1.850
A A A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan target harga PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berada dalam kisaran Rp1.690-1.850/lembar saham.

Proyeksi harga saham tersebut ditopang prospek kinerja perseroan tahun ini yang diprediksi positif, mengingat capaian yang baik pada tahun sebelumnya. Selain itu, juga prospek bisnis perusahaan yang juga baik.

Analis Pefindo Achmad Sudjatmiko mengatakan, AISA pada tahun lalu menyelesaikan sejumlah ekspansi strategis untuk menjaga pertumbuhannya. Melalui PT Balaraja Bisco Paloma (BBP), perseroan mengakuisisi produsen bihun jagung, PT Subfood Pangan Jaya (SPJ), sehingga meningkatkan kapasitas perseroan menjadi 31.200 ton/tahun dan membuat pendapatan AISA dari produk bihun naik 82 persen pada kuartal I/2013.

"Selain itu, perseroan juga mengakuisisi produk makanan ringan Taro, yang mendorong pendapatan," kata dia dalam risetnya akhir pekan ini.

Pendapatan itu berasal dari wafer stick dan snack extrusion yang naik mencapai Rp88,9 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini atau meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,1 miliar.

Sementara perseroan pada tahun ini berencana mengakuisisi 770 hektar (ha) lahan kelapa sawit, sehingga total perkebunan kelapa sawit perseroan menjadi 93.669 ha. AISA juga berencana mulai memenuhi kebutuhan minyak sawit mentah (CPO) sendiri dengan mengoperasikan pabrik CPO di 2013.

Pabrik baru tersebut memiliki kapasitas 30-45 ton/jam tandan buah segar (TBS) dan akan memproduksi sekitar 21.300 ton CPO serta 5.300 ton kernel.

Di samping itu, AISA juga dalam proses pengembangan dua pabrik beras di Jawa Barat dan Jawa Tengah serta dua silo, dengan total investasi Rp369,5 miliar. Setelah selesai, kapasitas penggilingan padi AISA akan mencapai 540 ribu ton/tahun dan kapasitas silo akan meningkat menjadi 116 ribu ton.

"Kami berpandangan bahwa AISA memiliki kemampuan untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat karena mampu memperluas asetnya sekaligus mengurangi utang berbunga," ujarnya.

Selama 2011 hingga kuartal I/2013, total aset AISA menunjukkan tren peningkatan dari Rp3,590 triliun menjadi Rp3,931 triliun. Sementara utang berbunga AISA menunjukkan tren penurunan dari Rp1,602 triliun pada 2011 menjadi Rp1,441 triliun.

"prospek AISA tetap cerah di masa depan. Namun, AISA harus menyadari dampak melemahnya nilai tukar rupiah dan meningkatnya biaya gaji yang mungkin dapat menurunkan marjin," saran Achmad.

Adapun, harga saham AISA pada Jumat (6/9/2013) ditutup turun 30 poin atau 2,6 persen ke level Rp1.130/lembar saham.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9499 seconds (0.1#10.140)