Kebab Turki Baba Rafi bidik pasar Eropa

Senin, 09 September 2013 - 17:17 WIB
Kebab Turki Baba Rafi bidik pasar Eropa
Kebab Turki Baba Rafi bidik pasar Eropa
A A A
Sindonews.com - Pengelola jaringan gerai kebab lokal, Kebab Turki Baba Rafi dalam lima tahun ke depan berencana melebarkan sayap bisnisnya ke Asia, Eropa dan Timur Tengah (Timteng).

CEO Baba Rafi Enterprise Hendy Setiono mengatakan, selama satu dekade perusahaannya telah mengukuhkan diri sebagai The World's Biggest Kebab Chain dengan memiliki lebih dari 1.200 gerai dan 1.900 karyawan di Indonesia, Malaysia dan Filipina. Dalam lima tahun ke depan, perusahaan berencana terus menguasai pasar lokal dan memperluas eksistensinya di benua Asia, Eropa dan Timur Tengah.

"Kami ingin terus menjadi The World's Biggest Kebab Chain, menjadi pioneer dan bersaing dengan merek-merek besar di dalam dan luar negeri. Visi-misi kami jelas, menjadikan Kebab Turki Baba Rafi merek lokal yang bukan hanya go international, tapi sukses dan berpengaruh di pasar dunia," kata Hendy dalam rilisnya di Jakarta, Senin (9/9/2013).

Penawaran menarik dan keikutsertaan di berbagai pameran menjadi salah satu cara Kebab Turki Baba Rafi meraih investor baru. Pihaknya ingin mencapai 4.000 gerai dalam lima tahun ke depan, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Setelah memiliki 23 gerai di Malaysia dan tujuh gerai di Filipina, perusahaan akan memperluas eksistensi di negara-negara Asia lainnya dan menembus pasar Timur Tengah.

"Di Eropa, outlet pertama kami akan dibuka di Belanda dalam tiga hingga lima bulan mendatang, kemudian bergulir hingga dibuka masing-masing 20 outlet di Belanda, Jerman, Belgia dan Inggris. Bulan ini, tim Kebab Turki Baba Rafi akan berangkan ke Belanda untuk persiapan final," ujar Hendy.

Menurut Hendy, peluang pasar waralaba kebab di dalam negeri dan luar negeri masih sangat besar. Selain itu, waralaba Kebab Turki Baba Rafi masih sangat diminati karena memiliki konsep, sistem, tim, supply chain dan standarisasi yang solid, serta riset dan pengembangan yang terus berinovasi untuk menjadikan produk-produk dan layanan yang diterima pasar.

"Dalam kurun lima tahun, rata-rata terdapat 77 investor baru per tahun dan 150 outlet baru per tahun. Sementara di kuartal I hingga III/2013 yang masih berjalan kami memiliki 90 investor baru dan 132 outlet baru, melonjak signifikan dari pertumbuhan total 86 investor dan 128 outlet di periode yang sama tahun lalu," tutup Hendy.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7827 seconds (0.1#10.140)