Perajin tahu-tempe Jabar kehilangan omzet Rp18 M/hari

Senin, 09 September 2013 - 17:31 WIB
Perajin tahu-tempe Jabar kehilangan omzet Rp18 M/hari
Perajin tahu-tempe Jabar kehilangan omzet Rp18 M/hari
A A A
Sindonews.com - Kenaikan harga kedelai yang terjadai beberapa pekan terakhir ini membuat para perajin tahu dan tempe resah dan mengakibatkan gulung tikar.

Mereka mengaku menganggung kerugian cukup besar. Karena itu, daripada terus merugi, para perajin tahu dan tempe Jawa Barat (jabar) memilih menghentikan produksinya untuk sementara waktu.

Ketua Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jabar, Asep Nurdin mengaku, aksi mogok produksi perajin tahu dan tempe merupakan pilihan yang mesti diambil. Walaupun, tidak sedikit harga yang mesti ditanggung perajin selama proses tersebut.

Paling tidak, uang senilai Rp1,8 miliar per hari melayang dari perajin tahu dan tempe di Jabar lantaran aksi tersebut. "Di sisi lain, kalau kami tetap produksi, nilai kerugian yang kami tanggung semakin besar akibat harga kedelai yang tidak terkendali," kata Asep, Senin (9/9/2013).

Pihaknya berharap, aksi mogok perajin tahu di Jabar ini bisa menjadi perhatian pemerintah. Pihaknya menuntut pemerintah turun tangan menstabilkan harga kedelai.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syariffudin pada pekan lalu meminta izin kepada seluruh elemen masyarakat dan pemerintah agar dapat melakukan mogok produksi tahu dan tempe pada 8-11 September atau mulai hari ini.

Pihaknya berharap agar pemerintah lebih berpihak kepada masyarakat terutama para perajin tempe dan tahu menengah ke bawah. Karena dengan penetapan harga kedelai sekarang banyak perajin yang mengurangi jumlah produksi dan mengurangi pegawai.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7583 seconds (0.1#10.140)