Listing, harga saham Siloam naik Rp150
A
A
A
Sindonews.com - PT Siloam International Hospitals resmi mencatatkan (listing) sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini setelah sebelumnya menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas maksimal 156,10 juta lembar saham (14,3 persen) pada harga harga Rp9.000/lembar saham.
Dari papan bursa terlihat, emiten dengan kode emiten SILO ini dibuka langsung menguat di harga Rp9.150/lembar saham, naik Rp150 atau 1,67 persen dari harga perdana. Saham SILO sempat menyentuh harga tertinggi di Rp9.500/lembar saham, sedangkan harga terendah berada di harga Rp9.050/lembar saham.
Direktur Penilaian dan Kepatuhan BEI Hoesen menerangkan, hadirnya SILO diharapkan mampu memberi kontribusi positif di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sangat fluktuatif seperti saat ini.
"Dengan SILO melakukan IPO, maka bursa mendapatkan portofolio saham, khususnya di bidang kesehatan," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Dari prosesi IPO tersebut, perseroan berharap dapat menggalang dana segar mencapai Rp1,4 triliun, yang akan dialokasikan sebesar 52,50 persen untuk pembiayaan investasi, seperti membeli peralatan media, perluasan rumah sakit dan pembangunan rumah sakit yang baru.
Sementara 27,5 persen dana hasil IPO dialokasikan untuk membayar dana yang diperoleh perseroan dari PT Lippo Karawaci terkait belanja modal perseroan.
Hadir sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) pada proses IPO kali ini adalah PT Ciptadana Securities dan PT Credit Suisse Securities Indonesia.
Dari papan bursa terlihat, emiten dengan kode emiten SILO ini dibuka langsung menguat di harga Rp9.150/lembar saham, naik Rp150 atau 1,67 persen dari harga perdana. Saham SILO sempat menyentuh harga tertinggi di Rp9.500/lembar saham, sedangkan harga terendah berada di harga Rp9.050/lembar saham.
Direktur Penilaian dan Kepatuhan BEI Hoesen menerangkan, hadirnya SILO diharapkan mampu memberi kontribusi positif di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sangat fluktuatif seperti saat ini.
"Dengan SILO melakukan IPO, maka bursa mendapatkan portofolio saham, khususnya di bidang kesehatan," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Dari prosesi IPO tersebut, perseroan berharap dapat menggalang dana segar mencapai Rp1,4 triliun, yang akan dialokasikan sebesar 52,50 persen untuk pembiayaan investasi, seperti membeli peralatan media, perluasan rumah sakit dan pembangunan rumah sakit yang baru.
Sementara 27,5 persen dana hasil IPO dialokasikan untuk membayar dana yang diperoleh perseroan dari PT Lippo Karawaci terkait belanja modal perseroan.
Hadir sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) pada proses IPO kali ini adalah PT Ciptadana Securities dan PT Credit Suisse Securities Indonesia.
(rna)